Fimela.com, Jakarta Fajar Arifan atau lebih dikenal dengan nama Fajar Alexa adalah seorang drummer band pop tanah air, Alexa. Berkecimpung di dunia musik sudah ia tekuni sejak kecil, hingga akhirnya pada tahun 2008 lalu, Fajar bersama keempat temannya membuat band Alexa.
Bersama Alexa, Fajar pun melahirkan tiga album diantaranya lagu-lagu hitz tanah air, seperti Jangan Kau Lepas, Wajahmu Indahkan Dunia ku, Dewi, Hingga Saatnya Tiba dan masih banyak lainnya.
Di sisi lain, ternyata Fajar tak hanya suka dan jago bermain musik saja, namun ia juga memiliki kecenderungan terhadap olahraga lari. Diakui, kesukaannya ini tumbuh sejak 2011 lalu. Menurutnya, dengan melakukan hal tersebut, dirinya menjadi lebih bahagia.
Advertisement
"Buat aku olahraga ini jadi salah satu penawar stres yang paling manjur sih. Kenapa ngejalanin ini secara konsisten, karena hal itu menjadi sesuatu yang sangat aku butuhkan," kata Fajar Alexa saat ditemui di kediamannya, kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu.
Bicara efek baik yang didapatkan dari berolahraga, tentu saja ada. "Bonusnya baru lebih sehat, bisa lebih kurus dan ideal. Tapi ingat ya, bukan ideal tapi yang utama buatku ya biar happy aja," ujar Fajar.
BACA JUGA
Suka olahraga lari, ia pun sempat menantang diri dengan mengikuti lomba lari jarak jauh. Namun, karena suatu hal akhirnya Fajar mengalami cedera. "Awalnya suka lari, terus ikut maraton 2013. Setelah itu aku cedera. Nggak terlalu parah tapi cukup lama (recovery)," lanjutnya.
Kapok? Tentu saja tidak. Karena tubuhnya yang sudah terbiasa mengeluarkan hormon endorfin seolah kecanduan. Sekadar diketahui, hormon ini dipercaya berfungsi sebagai hormon bahagia pada seseorang. Fajar pun mencari olahraga alternatif.
"Saat itu aku lagi seneng gerak terus mau jaga, harus olahraga lain, pilihannya renang dan sepeda. Akhirnya beli sepeda, dan kayak nggak mau kehilangan momen jadi meski cedera mau tetap gerak ya," ujarnya.
Pilihan olahraga lain yaitu renang pun dilakoninya. Namun, tantangan renang sangat berat untuknya, terlebih lagi dirinya memang belum bisa sama sekali olahraga tersebut. Dan setelah dipelajari, ia pun akhirnya bisa. "Tantangan berikutnya renang, aku bukan pandai renang bahkan minim ya," paparnya.
Selama pemulihan dari cedera ini, Fajar menjadi tertarik dengan olahraga menantang lainnya yaitu triathlon. Apalagi kala sebelum cedera, Fajar kerap melihat bagaimana para peserta olahraga yang sering juga dinamakan olahraga Ironman ini berjibaku dalam menghemat tenaga.
"Sebelum cedera suka nonton Ironman dan mau mendalami. Selama cedera, belajar renang, belajar triathlon dari nggak bisa sampai bisa, dari sepeda nggak lancar sampai lancar,” jelasnya.
Setelah dirinya mulai bisa melakukan tiga olahraga yang menjadi unsur triathlon yaitu lari, bersepeda, dan renang, Fajar Alexa pun akhirnya memberanikan untuk mengikuti lomba Half Ironman di Filipina pada tahun 2015. Ia mengaku tertarik lantaran saat itu dirinya tengah berulang tahun.
"Waktu itu, renang aut-autan, sepeda juga begitu, terus lari biasanya kuat tapi ini nggak, karena kecapean habis renang dan sepedaan. Waktu itu finish 6 jam 20 menit, kenapa mau ikut lomba itu, soalnya aku niat banget karena pas ulang tahun. Jadi aku mau kasih kado ke diri sendiri," kenang Fajar Alexa.
Setahun setelah itu, Fajar Alexa akhirnya mencoba Full Ironman di Australia. Usai perlombaan, dirinya selalu menargetkan ikut Full Ironman setahun minimal dua sampai tiga kali.
"Untuk full Ironman itu tahun 2016 di Australia, aku tuh kayak nggak nyangka saja. Sekarang aku sudah mau 5 kali ikut perlombaan gabungan 3 olahraga itu. Aku juga punya target setahun minimal 2-3 kali lah ya," katanya.
Fajar juga menegaskan bahwa olahraga yang kini digeluti tersebut akan tetap dilakukannya hingga tua. Hal itu dilakukan karena olahraga Ironman sangat memiliki banyak manfaat. Terakhir, Fajar sempat melakukan perlombaan Full Ironman yang ke-5 kali nya di New Zealand pada bulan Maret ini.
"Banyak orang beranggapan susah ini olahraganya, berat, menyiksa. Tapi kalau sudah dijalani banyak sekali hal positifnya seperti mendapat banyak dukungan, untuk sehat dan lainnya. Aku akan melakukan olahraga ini hingga tua nanti," ujar Fajar berjanji.
Advertisement
Tak Kenal Menyerah
Fajar Alexa memang bukan seorang atlet yang harus menyelesaikan segala pertandingan. Namun Fajar menegaskan dirinya tak akan pernah menyerah, meskipun dihadapkan dengan kondisi di tengah kesusahan.
"Nggak pernah menyerah sih. Saya harus beres setiap kali ikut pertandingan. Ibaratnya saya sudah kehilangan anak, kembali hidup sendiri ya harus tetap jalan terus. Karena nggak bisa bergantung dengan orang lain, meskipun kita membutuhkannya. Namun semua itu tumbuh pada diri sendiri, bukan orang lain," tegasnya.
Hampir 5 kali ikut lomba Ironman, Fajar Alexa memang belum pernah menemui masalah yang berat. Namun, ia menceritakan pernah mengalami kesalahan teknis, yang jika hal itu terjadi pada orang lain, maka banyak orang memilih untuk berhenti.
"Pernah dulu ada masalah katanya itu berat, tapi tetap aku jalanin. Waktu itu lomba di Thailand, rantai sepeda putus 2 kali. Saya nggak tahu benerin gimana, saya coba aja. Meskipun akhirnya bisa selesai dan waktu saya nggak bagus," ujarnya.
Menurutnya, saat kejadian itu tak disangka-sangka ada peserta asal Italia yang ikut lomba justru menolongnya dengan memberikan rantai cadangan. Ia pun akhirnya melanjutkan pertandingan itu.
"Tapi itu kayak sesuatu terbaik aja. Peserta Italia turun kasih sambungan rantai yang instan jadi yaudah nih. Selama bisa tanggung jawab dengan keselamatan harus beresin lomba," sambung Fajar.
Ya, keselamatan menjadi yang terpenting bagi apapun lombanya. Termasuk pada dirinya yang senantiasa bersikeras menyelesaikan lomba. Ada saat-saat di mana dirinya harus berhenti dan menyerah, tak diperkenankan untuk melanjutkan perlombaan.
Satu contoh yang diambilnya adalah ketika badannya sudah tidak kuat dan cedera hebat menghadang, maka mau tidak mau dirinya harus merelakan perlombaan dan memilih untuk berhenti.
"Kalau sudah cedera parah, ya saya juga harus logis jadi orang. Jangan sampai semakin parah, lebih baik memilih untuk mengakhiri pertandingan. Tapi sejauh ini belum pernah seperti itu ya," paparnya.
Layaknya orang yang mau berperang, maka segala persiapan pun dilakukan. Fajar tak mau nantinya terlibat dengan masalah cedera. Karenanya, sebelum sebelum mengikuti perlombaan, Fajar Alexa ingin memastikan tubuhnya dalam kondisi prima. "Dengan cara menjaga pola tidur, pola makan dan olahraganya dengan baik," imbuh Fajar.
Karier dan Olahraga
Diakui Fajar, kecintaanya pada olahraga berawal dari kariernya di Alexa. Kala itu, group bandnya tersebut menjadi salah satu brand ambassador salah satu produk baju olahraga. Awalnya, Fajar mengaku terpaksa melakukan hal tersebut.
"Kejadian menarik, kenalan sama lari ya kayak diceburin sama salah satu sponsor Alexa. Dulu Alexa disponsorin baju yang basic nya olahraga, mereka mengadakan acara lari besar pertama kali di Indonesia dan brand ambassador harus ikutan, aku pun ikutan setelah itu jadi jatuh cinta dengan lari," tuturnya.
Beruntung, cintanya pada olahraga lari yang mengantarkannya untuk sering menggeluti kompetisi Ironman tak membuat teman-temannya di band risih. Fajar mengaku para personil Alexa lainnya tak pernah mempermasalahkan hal tersebut. Yang terpenting, Fajar bisa membagi waktunya dengan baik.
"(Kalau ikut kompetisi) aku planning dulu, cocok sama jadwal Alexa nggak. Pokoknya aku selalu cari hari saat Alexa nggak ada tour, bulan sepi tour," ujarnya.
Fajar Alexa juga mengatakan dirinya jarang sekali mengikuti kompetisi di Indonesia, pasalnya ia takut jadwal bentrok. Baginya hobinya pada olahraga tersebut bukan harus bertabrakan dengan aktivitasnya di band yang telah membesarkan namanya. Ia mengaku Alexa tetap menjadi prioritasnya.
"Aku nggak ikut yang di Bali paling aku ikut yang di Bangka. Kebetulan jadwal Alexa yang buat aku jarang yang lokal. Karena biasanya bentrok. Harus prioritas Alexa," tuturnya.
Fajar menambahkan, event di luar negeri selalu menarik hatinya. Dan ketika diriinya mengikut lomba di luar negeri, teman-temannya pun lebih memberikan dispensasi kepadanya. Salah satu yang menjadi alasan Fajar adalah sudah membeli tiket dengan harga yang mahal.
"Kalau sering ikut di luar negeri, karena kan bayarnya lebih mahal, ada keringanan jadinya 'udah mahal nih saya izin ya'. Kalau main lokal 'kok kamu duluin lomba sih dari pada band'. Makanya aku nggak mau itu terjadi. Tanggung jawab utama tetap di musik," tegasnya.
Bagi Fajar, sekarang ini kehidupan sehatnya dengan olahraga yang ditekuni berbanding imbang dengan keberadaannya di Alexa. Makanya, Fajar selalu susah ketika harus memilih antara band dan olahraga. Menurutnya seperti harus memilih salah satu antara tidur dan makan yang sama-sama dibutuhkan oleh manusia.
"Aku juga nggak bisa sih. Kaya disuruh makan dan tidur buatku. Saat ini nggak bisa pilih, karena aku prioritas balance. Kalau kegiatan musik karena tanggung jawab, hidup dan besar disana," tandas Fajar Alexa.