Rilis Album Memory Lane, The Overtunes Terapkan Strategi Khusus

Fimela.com, Jakarta Tiga musisi bersaudara,The Overtunes baru saja merilis album kedua mereka selang 3,5 tahun dari yang pertama. Mikha Angelo, Mada Emmanuelle dan Reuben Nathaniel menghadirkan Memory Lane sebagai tajuk utama album tersebut.

Album ini terdiri dari 12 track yang diciptakan sendiri oleh ketiga personel. Namun menariknya The Overtunes menerapkan strategi berbeda sebelum merilis Memory Lane pada hari ini, 20 Maret 2019.

Eksklusif The Overtunes feat Monita 8 — The Overtunes dan Monita (Bambang E Ros/Fimela.com)

Sebelumnya Mikha dkk telah merilis dua EP yang menghasilkan beberapa single hits, seperti Hanya Bicara yang melibatkan Monita Tahalea sebagai featured artist. Sementara untuk edisi launching album penuh, mereka mencantumkan dua nomor baru berjudul Takkan Kemana dan New Sky.

"Ini lebih ke strategi marketing aja sih sebenarnya. Karena di era digital ini musisi cenderung rilis single. Makanya waktu itu ada setidaknya 4 single kan cukup berisi untuk sebuah album," ungkap Inu Numata, A&R Sony Music Indonesia di kawasan Sudirman, Jakarta (20/3).

Fimela

Terapkan Profesionalisme

View this post on Instagram

| TUNESTORY VOL.6 ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ Tunestory kembali lagi nih! Yuk, simak keseruan saat gigs di SMAK Penabur Kota Wisata! Check it out! (2/3) ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ 📸: @muthiarys @dhanatamtomo ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

A post shared by THE OVERTUNES (@theovertunes) on Jan 25, 2019 at 12:43am PST

Bekerja sebagai musisi dan keluarga menjadi tantangan tersendiri bagi ketiga musisi berbakat ini. Mereka pun mengakui kerap sulit memisahkan urusan profesional dan personal dalam karier bermusik.

"Kadang marahnya suka nggak profesional, kayak misalnya Reuben marah sama Mada pas di studio, marahnya bukan sama Mada sebagai bassis, tapi hal personal. Di album ini kita kerjain di studio biar lebih fokus, dan kami menikmati itu sih," ujar Mikha.

Untuk single andalan di album Memory Lane, The Overtunes telah merilis video klip Takkan Kemana yang berlokasi syuting di Hong Kong. Lagu ini menceritakan rasa bersyukur ketiga personel memiliki satu sama lain, sebagai keluarga sedarah maupun rekan bermusik.