Fimela.com, Jakarta Asta RAN membuktikan kepiawaiannya dalam aransemen lagu ketika dirinya harus mengubah warna galau dalam lagu Katakan Sekarang karya Rijja Abbas menjadi lebih kekinian. Keterlibatan Asta sendiri dalam proyek bersama pelantun Butiran Debu tersebut sebagai music director.
"Ini mungkin sesuatu yang baru karena kemarin lagu Rijja dan kemarin lagu yang sedih banget pop tersedu-sedu bertemu dengan Asta RAN dan Handy Soulvibe itu jadi remake lagu galau tapi dibuat dengan aransemen seneng, millenial. Mereka berdua ini music director di lagu ini," kata Rijja di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, Rabu (27/2/2019).
Meski lirik galau, namun irama lagu dibuat lebih seru. Menurut Asta, hal ini demi menggaet publik pendengar agar bisa terbawa suasana lain. "Jadi lirik galau banget tapi musiknya dibikin kekinian. Liriknya galau banget tapi dikemas bawaannya bikin happy, jadi yang dengerin seneng," lanjutnya.
BACA JUGA
Soal imej, Rijja mengaku tak ingin disebut penyanyi galau. Karenanya, dengan aransemen segar dari Asta dan Handy ini Rijja mengaku senang. Ia ingin seperti Bruno Mars dan penyanyi yang bisa membawakan gaya apa saja.
"Ini gue banget karena gue pengin seperti superstar luar sana, Bruno Mars dan banyak lainnya. Gue pengin sesuatu yang baru aja, gue gak mau dibilang penyanyi yang lagunya sedih mulu dan pengen nangis, ini sesuatu yang baru dari Rijja, gue pengin fresh aja," imbuhnya.
Lagu Katakan Sekarang yang diaransemen Asta RAN ini berkisah tentang sepasang kekasih yang sudah kehilangan rasa cinta dan sayangnya karena sudah bosan dengan hubungan asmaranya. "Jadi intinya buat pasangan yang gak bisa bertahan lagi, kalau udah gak bisa sejalan lagi, mending katakan sekarang," tutur Rijja Abbas.
Advertisement
Kembali dari Trauma
Awal dirinya berkecimpung di dunia musik membuat Rijja trauma. Menurutnya ketika itu dunia musik demikian keras dan kejam. Sampai-sampai ia memutuskan untuk hengkang dari Jakarta dan kembali ke Makassar. Perlakuan tersebut bahkan membuatnya tak ingin mendengar kata Jakarta dan musik lagi.
"Gue sebenernya waktu itu, empat tahun lalu di Jakarta, gue ngalamin banyak kejadian yang bikin gue trauma yang gue ngerasa dunia musik ini keras dan kejam sampai gue harus balik ke Makassar dan gak mau denger kata Jakarta. Gue gak mau denger musik, dan kata Jakarta," imbuhnya.
Namun alasan untuk membahagiakan orangtua akhirnya membawa Rijja tetap menyalurkan bakatnya. " Tapi setelah itu gue lihat orangtua gue dan gue mikir gimana caranya bahagiain mereka, gue pikir lagi cuma musik yang bisa menghasilkan. Jadi gue percaya diri dan berani untuk kembali ke Jakarta buat bahagiain orangtua gue," tandasnya.