Fimela.com, Jakarta Festival musik di era digital jadi sebuah komoditas yang menjanjikan. Apalagi dengan maraknya social media, pertunjukan musik berkonsep hippies begitu memanjakan naluri eksistensi generasi muda. Ini yang jadi daya tarik utama Lalala Fest 2019.
Acara yang digelar di Orchid Forest Lembang, Bandung ini dijejali belasan ribu pengunjung. Suasana alam yang sejuk serta lineup keren diharapkan jadi sebuah event yang ideal untuk menghabiskan akhir pekan.
Advertisement
BACA JUGA
Honne tampil sebagai salah satu headliner yang jadi favorit para penonton. Aksi mereka pun berhasil jadi kompensasi yang cukup membantu pengunjung yang menghadapi berbagai permasalahan.
Dalam gelaran yang ketiga kalinya, Lalala Fest masih tak luput dari kritik dan keluhan. Bak dua sisi mata koin, dua kemungkinan bisa terjadi. Antara viral dalam konotasi positif, ataupun negatif.
Advertisement
Ramai di Social Media
Venue acara mendukung para pengunjung untuk berswafoto dengan pemandangan indah. Cuaca yang tengah berada di musim hujan pun diharapkan tak jadi permasalahan.
Namun dari awal yang banyak dikeluhkan adalah letak venue yang bisa dibilang cukup sulit dijangkau. Akibatnya satu, macet. Penyelenggara sudah menyediakan shuttle bus untuk mengantar jemput para pengunjung, tapi kemacetan tetap tak terbendung berkat jalur sempit dan tak adanya alternatif.
hello @LalalaFest - your music festival last night was terrible. kindly see my comment attached for your consideration. thanks. #LaLaLaFest2019 #LalalaFest pic.twitter.com/xL5qErqOtB
— tanya (@ikbentanya_) February 24, 2019
Keluhan lain adalah jarak perjalanan yang cukup jauh dengan medan yang tidak ringan. Tak sedikit pengunjung yang berjalan 2 hingga 3 kilometer untuk sampai ke lokasi. Begitu sampai, makanan yang dijual di sekitar lokasi tersedia, hanya saja harganya di-markup beberapa kali lipat.
Selain itu minimnya tempat sampah, rundown yang tidak sesuai rencana hingga antrean panjang di stall makanan dan toilet juga jadi perhatian. Namun tak semua yang datang mengalami kesulitan-kesulitan di atas. Apakah kamu salah satunya?
Festival di Gunung
Kondisi venue yang berada di dataran tinggi tentu memberi tantangan bagi pengunjung. Luas area yang mencapai 20 hektar akan cukup untuk membuat kaki pegal. Namun sebenarnya penyelenggara sudah memberi beberapa tips sebelum datang ke acara.
Dari awal udah tau bakal capek.Denial? Di bagian mana gue denial?Ke lalala fest itu pilihan hidup yg gue bikin, kalo gue ngeluh malah yg ada gue ga nikmatin padahal gue udah keluar jutaan rupiah buat kereta, hotel, parkir, bensin, makan. pic.twitter.com/weuUA93noc
— Angela 👼 (@rehuellahangela) February 24, 2019
Hadirnya Lalala Fest mungkin mendatangkan berbagai kontroversi, tapi tetap ditunggu dari tahun ke tahun. Tak ada salahnya jika segenap netizen dan pengunjung berharap tahun depan festival ini bisa dilaksanakan dengan lebih kondusif.
Inget tahun lalu handle event #Forestra d lokasi yg sama kyk #LalalaFest Emang jauh sih buat jalan dr depan cikole k venue, dan kurang cocok kl ampe ribun orang.. harus lbh private dan jumlah terbatas !Tp sbnernya event musik d hutan dingin2 itu romantis bgt loh 🥰 pic.twitter.com/toVqT97OzB
— trigiantoro (@trigiantoro) February 24, 2019