Fimela.com, Jakarta Malam puncak Academy Awards alias Oscar selalu menarik dibicarakan. Menjelang pergelaran Oscar 2019 yang digelar Minggu, 24 Februari 2019 waktu setempat atau Senin, 25 Februari 2019 pagi WIB, banyak kontroversi yang mengikutinya.
Bisa jadi, tahun ini banyak kontroversi yang menjadi perhatian sineas maupun penggemar film. Berikut 4 kontroversi yang mengikuti perhelatan Oscar 2019.
Advertisement
BACA JUGA
1. Pembawa Acara Mengundurkan Diri
Kevin Hart mengundurkan diri perhelatan Oscar 2019 tiga hari setelah diumumkan ia akan menjadi pemandu Oscar 2019. Keputusan itu terkait kontroversi cuitan homofobia pada materi stand up beberapa tahun lalu.
Lewat twitter pribadi @KevinHart4Real, Kevin memberi penjelasan. "Saya telah membuat pilihan untuk mundur dari pembawa acara Oscar tahun ini. Ini karena saya tidak ingin menjadi pengalih perhatian pada malam yang harus dirayakan oleh begitu banyak seniman berbakat yang luar biasa," tulis Hart.
Meski Academy meminta Hart untuk minta maaf dan tetap menjadi pembawa acara, Hart tetap tidak ingin melakukannya. "Saya minta maaf telah menyakiti orang. Saya berevolusi dan ingin terus melakukannya. Tujuan saya adalah untuk menyatukan orang-orang dan tidak membuat mereka terpisah. Banyak cinta dan apresiasi untuk Academy. Saya harap kita akan bertemu lagi," tulis Hart di twitter.
Advertisement
2. Rencana 4 Penghargaan Tak Diumumkan Langsung
Pihak Academy Awards mengumumkan bahwa empat penghargaan Oscar akan dibagikan ketika jeda iklan berlangsung. Meski begitu, mereka tetap akan menayangkan pembacaan pidato kemenangan oleh para peraih penghargaan itu dalam siaran langsung.
Sejumlah pembuat film seperti, Guillermo Del Toro, Joss Whedon, Edgar Wright, Colin Hanks, Reed Morano, dan Zooey Deschanel melayangkan kritikan akan keputusan itu. Setelah mendapatkan banyak kritikan dari para pembuat film dan aktor, pihak Academy Awards akhirnya mengubah susunan acara perhelatan Oscar 2019.
3. Nominator Film Kontroversi
Beberapa film yang menjadi nominator Oscar 2019 memiliki kontroversi. Protes pun berdatangan untuk film-film tersebut. Green Book, sebuah drama komedi berdasarkan peristiwa nyata, mengikuti musisi klasik hitam aneh Dr. Don Shirley (Mahershala Ali) dan sopirnya Tony "Lip" Vallelonga (Viggo Mortensen) ketika mereka melakukan perjalanan melalui Deep South pada 1960-an. Film itu mendapat nilai besar pada penghargaan Golden Globes and Critic's Choice, meskipun ada kontroversi di sekitarnya.
Pada bulan Desember, keluarga Shirley mengatakan film itu didasarkan pada "simfoni kebohongan," yang dibela sutradara Peter Farrelly dalam sebuah wawancara dengan Vanity Fair: "Saya percaya pada film ini. Saya pikir itu dapat mengubah hati dan pikiran orang, secara bertahap."
Detainment, film pendek yang dinominasikan berdasarkan penculikan dan pembunuhan nyata James Bulger yang berusia dua tahun, memicu kemarahan ibunya, Denise Fergus. Denise menulis protes di Twitter. “Saya tidak bisa mengungkapkan betapa jijik dan kesalnya saya sehingga film yang disebut telah dibuat dan sekarang dinominasikan untuk Oscar."
Fergus mengklaim dia tidak pernah didekati oleh sutradara film, Vincent Lambe, selama pembuatan film dan merasa itu bersimpati kepada pembunuh putranya. Sebuah petisi berjudul "Hentikan film Jamie Bulger agar tidak ditayangkan dan diambil dari daftar pendek Oscar" telah mengumpulkan lebih dari 256.000 tanda tangan.
Advertisement
4. Tak Ada Nominator Sutradara Perempuan
Oscar 2019 akan menjadi Penghargaan Akademi ke-86 tanpa nominasi Sutradara Terbaik perempuan. Kritik kembali dilancarkan karena Academy Awards memberikan kategori Sutradara Terbaik yang semuanya laki-laki. Hanya lima sutradara wanita yang pernah dinominasikan sebagai Sutradara Terbaik di Oscar, dan Kathryn Bigelow menjadi satu-satunya pemenang wanita, untuk The Hurt Locker pada 2010.