Fimela.com, Jakarta Tanggal 4 Februari 2019 lalu merupakan peringatan Hari Kanker Sedunia. Sebagai penyintas, Shahnaz Haque pun memiliki pengalaman tak terlupakan bagaimana dirinya berjuang melawan kanker ovarium yang menderanya dekitar 11 tahun lalu.
"Seru juga mengingat tahun 1998, ketika berjuang melawan kanker ovarium. Keluarga saya memang memilki riwayat kanker, membuat saya lebih menerima penyakit ini," tulis Shahnaz di laman Instagramnya, shahnaz.haque, baru-baru ini.
Shahnaz memang dikelilingi keluarga yang dekat dengan penyakit kanker. "Ibu saya meninggal karena kanker ovarium, nenek saya pun meninggal karena kanker. Saya menikah dengan Gilang, yang ibu bapaknya meninggal karena kanker. Neneknya gilang, juga meninggal karena kanker," lanjutnya.
BACA JUGA
Dengan adanya riwayat keluarga sebagai penderita kanker, Shahnaz dan keluarga kecilnya pun berusaha untuk berdamai dengan diri sendiri. "Maka berdasarkan riwayat ini, pembicaraan tentang kanker kepada ketiga puteri kami, sangatlah terbuka. Bermain logika tanpa drama," tutur Shahnaz.
Dengan mengetahui riwayat tersebut, Shahnaz dan keluarga akhirnya bisa bersiap diri untuk melawan. "Sehingga mereka segera tahu, jika ada yang tidak beres terasa. Memerangi rasa takut, berjalan dengan ikhlas akan memudahkan kaki untuk melangkah," kata Shahnaz Haque.
Advertisement
Pesan Shahnaz Haque
Shahnaz tahu betul bagaimana perasaan seorang yang divonis menderita kanker. "Saya memahami perasaan seseorang yang pertama kali tahu ada kanker di tubuh, rasa shock pasti ada. Namun jangan berlama-lama terpuruk dan bersedih hati. Sesegera mungkin melakukan pemeriksaan untuk mengangkat sel kanker tersebut. Kita sedang berlomba dengan waktu," papar Shahnaz.
Ia pun berpesan kepada para penyintas dan penderita kanker. "Untuk para survivor, mari menghidari sel kanker kembali menyerang. Yuk rutin melakukan pemeriksaan dan menjaga pola makan serta berolahraga. Untuk para warrior kanker, jangan patah semangat. Sebab, kanker bukanlah akhir dari kehidupan. Tersenyumlah, walau susah untuk melakukannya saat ini. Tersenyumlah untuk Allah, yang selalu membimbing jiwa untuk bisa memaknai setiap peristiw