Fimela.com, Jakarta Dion Wiyoko dikenal sebagai seorang aktor. Berkat akting ciamiknya beberapa film pun sukses ditonton banyak masyarakat Indonesia, seperti Cek Toko Sebelah, Perahu Kertas, Perahu Kertas 2 dan masih banyak lagi.
Diam-diam suami dari Fiona Anthony ini ternyata juga memiliki hobi fotografi. Kabar tersebut diketahui dari sejumlah foto keren yang diunggah lewat akun Instagram miliknya. Tak hanya ikutan atau terbawa arus baru-baru ini, Dion sudah menyukai dunia fotografi sejak beberapa tahun lalu.
Saat ditemui secara eksklusif oleh Fimela.com di kawasan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu, Dion Wiyoko menjelaskan titik awal dirinya mulai jatuh hati pada dunia fotografi.
Advertisement
Menurut Dion Wiyoko, kesukaannya pada dunia fotografi bermula saat menggunakan Instagram. Pria 34 tahun itu seakan dituntut miliki foto ciamik untuk diunggah di akun pribadinya.
"Untuk persisnya kapan tuh aku nggak tahu. Yang pasti semenjak ada Instagram tuh, kayak mulai iseng nyari foto pakai handphone sampai akhir 2011 tuh mencoba tetap idealis pakai handphone, belum kepikiran buat kamera. Sampai akhirnya suatu waktu emang ada brand kamera yang sponsori dan itu masih mirrorless ya 2014 kalau nggak salah. Dari situ makin banyak momentum yang akhirnya jadi tantangan harus upgrade skill dan lain-lain," ujarnya.
"Sampai pada akhirnya 2 tahun terakhir ini jadi benar-benar serius (untuk fotografi), memang dorongan teman-teman dan lingkungan terdekat itu sangat besar, sampai saya sendiri pengin sesuatu yang serius dan dinikmati banyak orang. Tujuannya simple, sharing dan perspektif yang saya dapetin bisa menginspirasi banyak orang," tambah Dion Wiyoko.
Sudah dikontrak menjadi brand ambassador di salah satu kamera terkenal di dunia, Dion Wiyoko merasa sangat bersyukur. Bahkan dirinya tak ingin menjadikan foto sebagai hobi semata saja, melainkan lebih dari itu.
"Dari sekian tahun banyak proses apresiasi yang banyak dari followers, fotografer juga. Sampai akhirnya bisa join di brand kamera salah satu (yang terkenal) di dunia. Itu apresiasi besar sampai akhirnya harus bisa nunjukkin apa yang bisa saya lakuin bukan sekedar hobi aja, namun harus lebih dari itu," tuturnya.
BACA JUGA
Dion Wiyoko menegaskan dari hobi fotografinya sejak tak membuatnya merogoh kocek untuk membeli kamera sejak awal. Meski demikian, ia harus tetap mengeluarkan modal untuk mendapatkan aksesorinya.
"Bersyukur hobi punya impact positif dilakukan serius. Punya sinergi positif dan mendatangkan brand. Jadi hobi ini meskipun kamera canggih dan lain-lain itu sponsor brand, saya sama sekali nggak ngeluarin budget kamera, cuma aksesori aja ya. Seperti tas dan lain-lain aja sih. So far gitu ya, jadi si gear itu di sponsorin," ujar Dion Wiyoko.
Advertisement
Tak Pernah Ikut Kelas Fotografi
Tak sedikit fotografer profesional harus mengemban pendidikan formal demi mendapatkan foto yang miliki makna dan indah dipandang mata. Ternyata hal tersebut tidak berlaku untuk aktor Dion Wiyoko.
Meski tak mengenyam pendidikan formal mengenai fotografi, diakui pria kelahiran Surabaya, 3 Mei 1984 itu dirinya belajar hanya dari beberapa teman dekat saja. Ia pun tak segan untuk bertanya pada fotografer profesional lainnya. Dion tentunya juga memanfaatkan kecanggihan teknologi seperti YouTube.
"Kalau akademi nggak ada, kursus, sekolah nggak ada. Biasanya kalau kuliah jurusan ya DKV, itu ada matkul untuk fotografi. Saya sih nggak, kuliah ekonomi, awal mula foto juga dari media sosial, sampai akhirnya banyak lingkungan terdekat yang dekat sama fotografer dan belajar skill dan belajar dari Youtube. Sebenernya semua otodidak. Apa yang kita lihat dan dipelajari, pengalaman yang ada, itu udah cukup sih," jelas Dion Wiyoko.
Dion Wiyoko menegaskan untuk menjadi seorang fotografer, dirinya juga harus pandai mengedit agar hasilnya lebih maksimal. Kendati demikian, bukan berarti banyak yang harus diubah.
"Untuk foto wajib sih diedit. Mau gimana pun fotografer butuh skill editing, kita motret suatu gambar sebisa mungkin kualitas udah baik saat post, nggak banyak editing. Editing penting cuma kuatin warna, garis horizon dan lain-lain," kata Dion Wiyoko.
"Diperbaiki bukan berarti mengubah semua (esensi foto yang sudah dihasilkan). Mungkin ada yang perlu diubah. Untuk taste saya sih sebisa mungkin gambar udah cantik, editing hanya memperbaiki yang kurang aja lah ya," tambah Dion Wiyoko.
Meski belajar secara otodidiak mengenai kamera dan tehnik foto agar terlihat bagus. Namun hebatnya Dion tetap dipercaya menjadi pembicara di beberapa seminar kampus mengenai fotografi.
"Pernah diundang beberapa kali, acara kampus sih. Talkshow fotografi, sebelumnya juga ada talkshow kecil yang bukan serius, atau dari brand aku, launching tipe terbaru juga ada talkshownya," ujar Dion Wiyoko.
Jika dilihat-lihat, tak hanya Dion saja selebriti yang juga gemar foto. Namun ada Gading Marten, Tompi, Ayudia Bing Slamet, Adipati Dolken serta Calvin Jeremy. Namun Dion menegaskan bahwa dirinya tak pernah hunting foto bersama rekan-rekannya tersebut.
"Nggak ada club fotografi sesama artis, jadi nggak hunting. Kalau fotoin artis pernah waktu iseng. Kayak saya nanya butuh foto apa, cuma nggak serius bikin satu sesi foto pemotretan gitu," tutur Dion Wiyoko.
Jepang, Tempat Favorit Dion Wiyoko Motret
Sering keliling dunia untuk liburan bersama sang istri, Dion juga tak lupa membawa kameranya untuk mengabadikan setiap momen yang ada. Baginya semua tempat bisa saja dijadikan spot foto yang bagus, asalkan anglenya sangat tepat.
Bicara mengenai spot foto, Dion Wiyoko mengaku sangat jatuh cinta dengan negara Jepang ketika harus mengabadikan momen yang ditangkap melalui kamera. Alasannya, Negeri Sakura memiliki kebudayaan yang sangat kuat hingga kini.
"Sebenernya tempat mana cocok foto semua tempat backround dan pemandangan cantik bisa aja, perspektif orang beda-beda. Satu sudut yang sama dua fotografer beda akan beda sudut pandangnya. Kalau misalnya pilih kemana dan dimana spot foto cantik tergantung orangnya aja, ingin menjadikan foto lebih cantik, atau art. Kalau saya sendiri suka tempat yang nggak begitu jauh seperti Jepang sih ya. Jepang punya culture yang kuat. Akhirnya, foto jadi kuat sekalipun hanya rumah, aristeknya, orangnya, pemandangan alamnya juga jadi semua lengkap didapatkan di sana," kata Dion Wiyoko.
"Musim di Jepang juga banyak. Dapat 4 musim dalam setahun. So far sih Jepang jadi tempat favorit untuk foto. Kalau mau jauh kita terakhir ke Kanada dan itu jadi salah satu favorite juga ya, bagian barat itu salah satu favorit kita juga," lanjutnya.
Meski sering kali ke Jepang, Dion mengaku tak pernah bosan menggunakan kameranya untuk memotret setiap momen yang ia lihat. Apalagi, ada satu musim yang belum sempat ia kunjungi.
"Jepang udah sering sih ya. Udah sekian kali cuma belum pernah musim panas. Menurutku setiap musim beda sih, kalau mau pilih yang bagus ya susah ya karena semua musim punya keunikan dan keindahan masing-masing. Kayak musim panas ada keindahan. Cuma saya belum ke sana aja. Kalau dilihat sih bunganya juga bagus banget cuma kayak kemaren musim gugur kes ana bagus banget. Tahun lalu pas sakura bagus banget winter pun juga bagus banget. Jadi susah untuk pilih jadi nggak bisa dibandingkan," jelas Dion Wiyoko.
Untuk di negara Indonesia sendiri, Dion lebih menyukai bagian Timur. Baginya pemandangan serta budaya yang ada di sana sangatlah berbeda. Sehingga ia ingin sekali memotret di bagian timur Indonesia dan tak merasa bosan.
"Kalau Indonesia pilih yang Timur yang paling jadi jawara. Untuk pemandangan, budaya, kultur beda banget. Kita tinggal di jakarta agak mendekat ke barat, Sumatera, jadi ada beda tapi nggak terlalu jauh. Tapi kalau ke Flores, Papua itu rasanya beda 180 derajat. Kalau Timur tuh keindahannya eksotis ya. Kaya saya pernah ke Papua, Kaimana. Itu belum di ekspos kaya Raja Ampat, tapi saya sebenernya belum ke Raja Ampat, so far jauh banget. Flores nggak pernah bosen. Berapa kali ke sana dan cantik banget, infrastruktur aja sih yang kurang ya. Ada satu kota yang belum di ekspos dengan besar, namanya Bagai, Sulawesi, itu bagus banget sih," jelas Dion Wiyoko.
Dari hobinya ini Dion merasakan ada kepuasan sendiri yang sulit untuk ia ungkapkan. Ia pun mengaku saat ini masih ingin fokus di dunia entertain sebagai pekerjaan utamanya. Namun akan ada kemungkinan besar, dirinya ingin benar-benar menjadi fotografer profesional.
"So far untuk saat ini masih kerjaan utama dan menghasilkan masih entertainment. Mungkin suatu saat, atau di 2019 ada sesuatu gerakan besar yang buat pekerjaan hobi ini bisa bersanding dengan pekerjaan utamaku ini. Mudah-mudahan ke sana juga. Di luar bisnis, kalau bisa serius dan punya masa depan yang baik kenapa nggak dalam setahun 6 bulan foto, 6 bulan akting kan lumayan menguntungkan. Yang pasti kerja harus enjoy, senang. Cape sih capek, tapi rasanya beda untuk menghasilkannya," jelas Dion Wiyoko.