Fimela.com, Jakarta Membangun sebuah tim yang solid bukanlah pekerjaan mudah, terutama di industri entertainment. Ujian tak berhenti ketika mereka melewati masa-masa berjuang, tapi juga ketika menikmatiĀ sukses.
Sebuah grup musik atau band terdiri dari beberapa kepala dengan idenya masing-masing. Ada kalanya mereka menunjuk satu orang yang berhak menentukan keputusan-keputusan penting, ada juga yang membagi peran secara merata.
Cara manapun bisa saja berhasil, bisa juga gagal. Buktinya beberapa band besar dan sukses sangat sulit mempertahankan konsistensi mereka sebagai grup.
Kesuksesan tak menjamin mereka adem ayem sebagai sebuah grup. Sangat disayangkan, mereka harus bubar di momen-momen keemasan karier mereka.
Advertisement
The Beatles
Band asal Liverpool ini bisa dibilang sebagai salah satu pembawa revolusi di industri musik. Ngehits di era 60an, karya-karya The Beatles jadi peninggalan yang begitu everlasting.
Bertahan selama 10 tahun, John Lennon akhirnya meninggalkan bandnya itu bersama Yoko Ono sang istri pada 1970, di masa-masa kejayaan mereka. 10 tahun berselang, John pun diumumkan meninggal akibat insiden penembakan. Kebetulan?
Oasis
Bergeser ke era 90, band asal Inggris ini membawa kekuatan baru di industri yang didominasi musik Amerika Serikat. Oasis berhasil mempertahankan karier hingga tahun 2009, di mana nama mereka masih diperhitungkan di blantika musik.
Perpecahan Oasis disebabkan oleh dua personel, Noel dan Liam Gallagher yang berseteru. Mereka yang membawa kejayaan bagi Oasis sekaligus jadi pembunuh karier mereka sendiri.
Advertisement
Led Zeppelin
Di balik nama besarnya, Led Zeppelin nyatanya hanya berumur sekitar 12 tahun. Namun di masa-masa itu mereka cukup produktif dalam merilis album mereka.
Pemilik hits Stairway to Heaven ini menyatakan diri bubar pada 1980 setelah meninggalnya John Bonham, pentolan mereka. MerekaĀ sempat comeback dalam format reuni beberapa kali, yakni pada 1985, 1988, 1995 dan 2007.
My Chemical Romance
Satu lagi band ternama yang berakhir saat masih populer adalah My Chemical Romance. Tak ada yang menyangka bahwa band bergenre alt rock, pop punk dan emo ini akan mengakhiri karier di usia produktif mereka.
Gerard Way, vokalis MCR membantah jika bubarnya band mereka disebabkan konflik antar member. Ia menuturkan bahwa para member perlu waktu untuk melakukan hal dan memilih jalannya masing-masing. My Chemical Romance menyudahi karier mereka Maret 2013 lalu.