Kartika Putri Pernah Berpikir Tak Perlu Menikah

[Bintang] B2 Eksklusif Kartika Putri — Kartika Putri menceritakan kisah hijrahnya. Ia bersyukur segera mendapatkan hidayah. (Foto: Deki Prayoga, Busana: @8wood, Hijab by @hijabtoday, Stylist: Indah, DI: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Fimela.com, Jakarta Hati manusia memang siapa yang tahu. Yang tak diingini bukan berarti bakal berlangsung selamanya dan jaminan tak bakal terjadi. Kartika Putri sepertinya tahu benar soal ini, pasal perubahan besar telah terjadi di dirinya.

Secara mengejutkan, Karput, begitu ia akrab disapa, menuturkan, sebelum hijrah, ia tak pernah berpikir mencari seorang pria untuk dijadikan suami. Dulu, pernikahan tak masuk di dalam agenda perempuan asal Palembang, Sumatera Selatan, tersebut.

Namun, pemahaman itu berubah, lantaran ia menyadari, perempuan memang membutuhkan sosok imam di hidupnya. Karenanya, setelah berniat lebih mendalami ilmu agama, Karput pun tak ragu melangkah ke pelaminan.

[Bintang] Kartika Putri — Kartika Putri dan Habib Usman bin Yahya. (Instagram/kartikaputriworld)

"Dulu kan saya nggak ada niat menikah sama sekali. Kenapa menikah? Karena akhirnya sadar bahwa seorang perempuan itu ternyata butuh imam," ungkap Karput di kawasan Cawang, Jakarta Timur, Minggu (24/9).

Mengambil langkah baru dengan menerima pinangan Habib Usman bin Yahya, Kartika Putri mengaku mengesampingkan rasa sombong di dalam dirinya. Hal yang kemudian sempat jadi alasan ia enggan menikah.

Misteri pernikahan Kartika Putri berakhir sudah.

Alasan Kartika Putri Sempat Tak Ingin Menikah

[Bintang] B1 Eksklusif Kartika Putri — Kartika Putri. (Foto: Deki Prayoga, Busana: @8wood, Hijab by @hijabtoday, Stylist: Indah, DI: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Bukan tanpa alasan Kartika Putri sempat tak ingin memiliki keinginan untuk menikah. Pasal, dengan kariernya sekarang, ia merasa bisa menafkahi diri. Juga, Karput merupakan pribadi yang mandiri.

"Jadi, menyingkirkan rasa sombong yang dulu pernah saya punya bahwa saya mampu mencari nafkah sendiri, saya bisa melakukan semua sendiri tanpa sosok seorang pria. Ternyata salah. Balik lagi seorang perempuan notabene butuh pembimbing yang menjadi imamnya, yang bisa membimbing ke arah lebih baik," jelasnya.