Fimela.com, Jakarta Aktor Oka Antara sudah malang melintang di dunia akting. Selain film, dunia sinetron pun sempat ia cicipi. Namun ia merasakan suatu perbedaan tersendiri ketika terlibat di sebuah produksi web series.
Menurutnya, web series menawarkan batasan yang lebih 'longgar' dibandingkan film atau sinetron. Hal tersebut ia sampaikan saat konferensi pers web series berjudul Brata di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
"Ini medium dan sarana baru buat saya. Web series ini lebih bisa membolehkan saya untuk berkreasi lebih berani, lebih ekstrim tanpa ada pakem-pakem tertentu, karena lembaga sensor belum masuk ke tahap sini," ungkap Oka Antara. Di web series Brata sendiri, Oka berperan sebagai Brata, detektif kepolisian yang mencoba memecahkan sebuah kasus besar dalam kariernya.
Advertisement
BACA JUGA
Ia juga menyimpan masa lalu yang cukup kelam dan kerap mengganggu pekerjaannya. Menurutnya, untuk mendalami karakter Brata, ia harus melakukan banyak observasi, salah satunya dengan menyaksikan sebuah serial televisi produksi luar negeri dimana karakter utamanya mirip dengan tokoh Brata yang ia mainkan.
"Jadi ada film dari keluaran BBC UK, itu judulnya Luther, yang main itu Idris Elba, itu sih patokannya pada waktu itu. Polisi yang frustasi sama kehidupan pribadinya, sehingga mempengaruhi dia dalam membuat keputusan-keputusan yang irasional," terangnya.
Selain karakter, satu kesulitan lain yang dirasakan pemain film Aruna dan Lidahnya itu juga mengaku sulit menjaga konsistensi emosinya. Hal tersebut karena Brata merupakan web series berjumlah enam episode.
"Yang paling berat di sini adalah menjaga konsistensi karakternya dari episode 1 sampai 6. Syutingnya itu 1,5 bulan, dua minggu lebih lama dibandingkan dengan film biasa, harus ninggalin rumah dan fokus, jadwal readingnya juga banyak. Tantangannya lebih gila dibandingkan dengan film biasa," pungkas Oka Antara.
Â