Fimela.com, Jakarta Awal terbentuk grup band ini bernama Netral, kini berubah menjadi NTRL. Tak terasa perjalanan grup band tersebut telah memasuki usia 25 tahun. NTRL sudah selayaknya keluarga bagi Bagus, Eno, dan Coki.
"Ya, tak terasa aja. Tiba-tiba udah 25 tahun berkarya. Selama ini gak pernah mikirin, kita lebih kepada senang-senang, santai aja ngejalaninya," tutur Bagus kepada Bintang.com, belum lama berselang.
Advertisement
BACA JUGA
"Ga berasa juga emang. Karena kita ngejalaninya senang gitu. Jadi kayak sebentar aja 25 tahun, tiba-tiba kita udah ngegarap album yang ini, ternyata udah 25 tahun," sambung Eno.
Kini, NTRL mencoba merangkum kiprah selama 25 tahun lewat album XXV yang berisi 26 lagu. Lagu-lagu tersebut sebagian merupakan lagu baru dan sebagian lainnya merupakan hits lawas yang didaur ulang.
Advertisement
Album XXV
Bagus menjelaskan, di dalam album XXV ada tujuh lagu baru dan 19 lagu lama. Lagu-lagu baru tersebut menceritakan tema-tema yang berbeda.
" Selain Zero Toleransi, ada Harga Mati, lagunya tahu sendiri lah, tentang NKRI. Mantra, ceritanya tentang bagaimana kita memberikan mantra untuk kebahagiaan orang lain. Ada juga tentang cinta ya," ujar Bagus.
Tetap Bertahan
Tetap BertahanMampu bertahan selama 25 tahun berkarya, NTRL punya resep sendiri. Selain saling menghormati, menjaga ego, tapi juga menjadi diri sendiri. Artinya, berkarya sesuai dengan hati merupakan jurus yang ampuh agar tetap bisa bersatu dalam band.
"Tergantung dari visi band masing-masing. Dan kita sendiri punya visi. Ada orang bilang kalau album ketiga itu bisa disebut fase aman. Biasanya kita dari masing-masing personil udah tahu satu sama lain. Kita udah ngelewatin itu semua yah. Emang sebenarnya paling susah mempertahankan band, daripada bikin. Dan kita gak pernah ada masalah sih. Kalau beda pendapat udah biasa dan kita udah punya cara mengatasinya," urai Eno.