Fimela.com, Jakarta Hubungan seorang manajer dan artis ibarat sepasang kekasih yang memiliki visi dan misi yang sama dalam mencapai tujuan. Namun demikian, bagai sebuah hubungan ada juga yang harus berpisah karena konflik internal.
Seperti yang terjadi belum lama ini pada Jefry Nichol. Ia berpisah dengan manajemen lamanya yang telah membinanya sejak nol. Hengkangnya Jefry Nichol dari manajemen lamanya menyisakan cerita tak sedap. Ia dituding mengalami star syndrome dan menyalahai kontrak kerja.
Advertisement
Selain itu, ada juga artis yang berkonfilk dengan manajer karena uang. Adalah artis peran Nina Zatulini yang mengaku ditipu puluhan juta oleh manajernya yang berinisial AR pada 2017 lalu.
Di tahun yang sama, Kevin Aprillio bersama anggota Vierratale yang lain mengatakan kepada media jika manajer mereka yang berinisial DI, membawa uang kantor senilai jutaan rupiah. Deswita Maharani juga tak luput merasakan kasus penggelapan uang yang dilakukan manajer. Pada 21 Maret 2012 lalu, istri Ferry Maryadi ini melaporkan manajernya yang berinisial W ke Polda Metro Jaya.
Pun halnya dengan Rio Dewanto, Christian Sugiono, Yasmine Wildblood, Revalina S Temat, dan Agus Ringgo. Mereka yang mengaku uangnya telah digelapkan manajer FR melaporkan FR ke pihak berwajib.
Penyanyi Andien juga pernah mengalami hal serupa. Tahun 2008 silam, ia mengaku pernah ditipu manajer sekaligus kekasihnya saat itu berinisial AW hingga ratusan juta rupiah. Hubungan yang awalnya baik-baik saja bahkan saat manis itu berakhir petika ketika Andien merasa ditikam dari belakang. Andien pun melaporkan ke pihak yang berwenang. Akhirnya, setelah Andien dan AW dipertemukan, keduanya menempuh jalur damai dan Andien mencabut laporan penggelapan uang tersebut
Advertisement
Artis juga Banyak yang Gelapkan Uang Manajer
Kejadian artis ditipu manajernya memang sudah sering terdengar. Akan tetapi, siapa sangka jika ada juga artis yang melakukan tindak pidana kepada manajernya, dalam hal ini penggelapan uang. Hal itu diungkap Nanda Persada.
“Banyak mas, banyak juga artis yang menipu manajernya dengan tidak membayar-bayar fee untuk manajer. Bahkan saya termasuk yang merasakan uang saya digelapkan sama artis saya,” kata Nanda Persada.
Tidak seperti artis yang lantas langsung melaporkan ke pihak berwenang, dengan mengedepankan nilai-nilai kekeluargaan, Nanda dan teman-teman seprofesinya memilih untuk tidak menempuh jalur hukum.
“Karena kan hubungan artis dengan manjernya itu sudah seperti keluarga, saudara. Keras kalau harus menempuh jalur hukum. Jadi ya, ya Cuma kesal saja kok bisa diperlakukan seperti itu,” ujarnya.
Masih kata Nanda Persada, terjadinya tindak pidana penggelapan uang karena dua hal yang selama ini menjadi sistem pembayaran terhadap artis. Pertama, honor dari klien ditransfer ke rekening manajer, lalu manajer memotong untuk ongkos jasanya, dan kemudian uang sisa diberikan kepada artis.
Kedua, honor dari klien langsung ditransfer ke rekening artis. Kemudian, baru memberikan sejumlah fee kepada manajer sesuai kesepakatan.
Sertifikasi Profesi Manajer
Untuk lebih meningkatkan mutu seorang manajer, dan mengurangi konflik yang terjadi antara manajer dengan artisnya, Nanda bersama ratusan manajer yang tergabung dalam Ikatan Manajer Artis Indonesia (Imarindo) berencana untuk mengikuti sertifikasi profesi.
“Makanya ke depan Imarindo dibuat dalam rangka meningkatkan profesionalisme profesi manajer artis jadi kita bekerja sama dengan badan sertifikasi nasional dan beberapa lembaga ke depan akan sertifikasi profesi dan akan membuat modul knowledge pengetahuan tentang how to be artis manajemen,” ucapnya.
Meski menjadi manajer artis tidak didapat di bangku sekolah, dan dipelajari secara otodidak, setidaknya dengan sertifikasi profesi, akan bisa lebih meyakinkan klien bahwa manajer artis merupakan tenaga yang kompeten.
“Jadi besok-besok manajer artis memiliki pengetahuan yang mumpuni mengelola artis-artis, jadi nggak asal-asalan. Dan tidak gampang seseorang mengklaim dirinya sebagai manajer artis, padahal Cuma broker,” demikian Nanda Persada.