Banyak Unsur Sejarah yang Jarang Diketahui Ada di Stadhuis Schandaal

Film Stadhuis Schandaal yang disutradarai Adisurya Abdy. (Istimewa)

Fimela.com, Jakarta Stadhuis Schandaal termasuk film yang mengangkat nilai sejarah dengan pendekatan masa kini. Tentu, ini menjadi film yang menarik untuk ditonton. Mengangkat nilai-nilai sejarah dibuat dengan cara modern.

Menurut sang sutradara sekaligus penulis cerita Adisurya Abdy, melalui media film inilah penonton milenial bisa lebih mengerti tentang sejarah. Film yang punya judul alternatif Sarah & Fei: Stadhuis Schandaal ini menceritakan tentang Fei (Amanda Rigby), seorang mahasiswi Ilmu Budaya Universitas Indonesia yang sedang mengerjakan tugas kampus mengenai The Old Batavia.

Saat mencari bahan dan riset di kawasan Kota Tua Jakarta, dia merasa diperhatikan seorang gadis keturunan Belanda dan Jepang yang kemudian dikenal sebagai Saartje Specx atau Sarah (Tara Adia).

Pertemuan Fei dengan Sarah membuat dia tidak dapat menghilangkan pertanyaan dalam pikiran siapa sosok wanita yang memperhatikannya di Museum Fatahillah yang dulu bernama Stadhuis itu.

Ada dua kurun waktu yang ditampilkan dalam film terbaru Adisurya Abdy setelah 14 tahun vakum ini, yaitu setting zaman kolonial pada abad ke-16 dan kekinian (modern). Apa yang dilakukan Adisurya Abdy mendapat dukungan dari berbagai pihak. Salah satunya dari budayawan senior Remy Sylado.

Bukti perbedaan kualitas produksi film Indonesia dulu dan kini menurut Christian Sugiono-Rizky Hanggono

Sejarah yang Menarik

[Bintang] Stadhuis Schandaal — Adegan film Stadhuis Schandaal. foto: Instagram (@stadhuisschandaal)

Pria yang juga dikenal sebagai sastrawan, novelis, pengamat film, aktor dan dramawan ini mengatakan Stadhuis Schandaal banyak memuat unsur sejarah yang jarang diketahui banyak orang terutama generasi muda.

“Karakter Sarah ini benar-benar ada jadi bukan hanya mitos. Apa yang terjadi di film ini juga banyak memuat unsur sejarah seperti asal-usul istilah hidung belang, sebutan buat pria yang menyukai banyak wanita atau selingkuh,” tutur Remy Sylado di PPHUI Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (13/7/2018).

Menurut Remy, pelajaran sejarah di sekolah sering kurang menarik cara penyampaiannya. Melalui media film, bisa jadi generasi milenial bisa lebih tertarik lagi mempelajari sejarah, seperti saat menyaksikan film Stadhuis Schandaal nantinya. Stadhuis Schandaal yang diproduksi Xela Pictures ini rencananya akan tayang di bioskop mulai 28 Juli mendatang.