Fimela.com, Jakarta Kemarin, Senin (2/7), Kriss Hatta telah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Selama kurang lebih dua setengah jam, pesinetron ini diperiksa terkait laporan pemalsuan dokumen buku nikah oleh Hilda Vitria.
"Pemanggilan untuk pemeriksaan atas tuduhan pemalsuan dokumen. Ini sudah pemanggilan kedua. Ada 26 pertanyaan dan ini juga masih belum selesai masih banyak lagi karena tadi tuh begitu sangat santai sekali, kami ngobrol," tutur Kriss seperti dikutip dari salah satu media online, Selasa (3/7).
Advertisement
BACA JUGA
Dalam keterangannya, Kriss mengaku heran Hilda melaporkan dengan tuduhan yang dimaksud. Secara tegas, ia membantah telah menyogok pihak Kantor Urusan Agama (KUA) Jatiasih untuk memperoleh surat nikah.
"Saya juga heran kenapa dia (Hilda) melaporkan saya memalsukan dokumen. Tidak mungkin (saya menyogok), KUA Jati Asih itu sudah berdiri lama sekali, sebelum saya lahir," terang lelaki yang dikenal lewat peran di sejumlah sinetron tersebut.
"Masa iya, saya yang anak kemarin sore kongkalikong sama KUA untuk bikin dokumen palsu? Saya yakin sekali KUA itu lembaga yang sangat pintar, nggak mungkin mau mereka," sambung Kriss Hatta menjawab tudingan Hilda Vitria.
Advertisement
Kriss Hatta Akui Bayar Jasa demi Dapat Surat Nikah
Kendati menolak mentah-mentah tudingan memalsukan dokumen berupa buku nikah, Kriss Hatta mengaku dirinya membayar jasa untuk mendapat surat nikah dengan Hilda Vitria. Disebutkan Kriss, Hilda juga tahu soal ini.
"Jadi saya hanya terima beres saja, makanya saya ada mengeluarkan sejumlah uang tunai karena saya bayar jasa orang (untuk dapat surat nikah). Dia (Hilda) tahu kok. Kan uang Rp1,5 juta itu dari hasil oper kredit mobil," tuturnya.
Buku Nikah Kriss Hatta dan Hilda Vitria Kusut
Kriss Hatta menyebut, penyidik tak luput mempertanyakan mengapa buku nikah dirinya dan Hilda Vitria kusut. "Penyidik sempet nanya, 'Kok buku nikahnya nggak rapi? Banyak kayak bejek-bejekan gitu?'" ucap Kriss.
"Aku bilang, 'Kalau kami berantem tuh wanita itu (Hilda) hawanya ingin sekali merobek buku ini. Tapi, sayanya aja yang mengalah, saya yang menahan jangan sampai dokumen ini robek," terang Kriss.