Fimela.com, Jakarta Persaingan dalam grup dua Akademi Sahur Asia atau Aksi Asia 2018 yang menyisakan empat peserta, berlangsung ketat, Sabtu (9/6/2018) dini hari tadi. Ketiga peserta bahkan sempat mendapat nilai yang sama pada saat juri keempat memberikan penilaian.
Fadhli Al-Fasiy, Adilla Putri dari Indonesia, dan Nik Farhan dari Malaysia meraih nilai 354, sedangkan Syed Iqmal berada di posisi teratas dengan perolehan 357. Drama menegangkan pun tampak di studio Indosiar saat juri kelima atau juri penentu memberikan penilaian atas penampilan peserta.
Advertisement
BACA JUGA
Adalah Ustaz Hanafi dari Brunai Darussalam yang menjadi juri penentu. Awalnya ia memberi nilai kepada Adilla Putri sebanyak 89 sehingga nilai akhirnya menjadi 443. Kemudian, ia memebri nilai 89 kepada Syed Iqmal, sehingga nilai akhirnya menjadi 446.
Menyisakan Fadhli Al Fasiy dan Nik Farhan. Ustaz Hanafi memberikan nilai 85 kepada Fadhli Al-Fasiy, dan Fadhli yang mendapat nilai akhir 439, harus menjadi peserta dengan nilai terendah lantaran Nik Farhan mendapat nilai 87 yang jika ditotal secara keseluruhan berjumlah 441.
Dengan demikian, langkah Fadhli Al- Fasiy, harus terhenti dalam babak tujuh besar. Fadhli pun harus angkat koper mudik ke kampung halamannya.
“Sampai di sini juga sudah Alhamdulillah sebenarnya, karena hakikat dakwah bukan hanya di sini tapi juga di luar,” kata Fadhli di luar panggung, Sabtu (9/6/2018).
Fadhli mengatakan memang sudah bersiap diri sejak beberapa hari lalu, makanya saat harus tersingkir ia tidak terlalu kaget dan berduka. “Dan ini sudah dipersiapkan sejak beberapa hari yang lalu mengingat di grup saya, teman-teman punya banyak kelebihan, dan nggak mungkin saya berada di posisi aman terus. Namun tetap berjuang, tapi takdir dan ketetapan sudah di sisi Allah,” kata Fadhli.
Dengan tersingkirnya Fadhli Al Fasiy, Aksi Asia 2018 menyisakan 6 peserta. 3 peserta dari grup satu yakni Nabilla Zainuri (Indonesia), Aiman Sufyan (Malaysia), Il Al (Indonesia). Sedangkan di grup dua menyisakan Adilla Putri (Indonesia), Syed Iqmal (Malaysia), dan Nik Farhan (Malaysia).