Fimela.com, Jakarta Peserta Akademi Sahur Asia (Aksi) dari grup lima, Asep Ribeiro harus berlapang dada tidak bisa meneruskan langkahnya dalam ajang dakwah tersebut. Ia harus tersingkir dan mudik ke kampung halamannya setelah mendapat nilai terendah dari dua rivalnya, Fadhly Al Fasiy peserta asal Indonesia, dan Suhaemi Zaeni peserta asal Singapura, Selasa, 5 Juni 2018,
Dalam penilaian lima juri Aksi 2018, Asep mendapat nilai 425, sementara Suhaemi di posisi kedua mendapatkan nilai 436, dan Fadhly yang berada di urutan teratas mendapat nilai 450.
Advertisement
BACA JUGA
“Saya berterima kasih kepada warga Timor Leste karena sudah meberikan dukungan luar biasa, dan juga saya berterima kasih dengan pondok pesantren Alkautsar Algontori yang sudah mendidik saya sehingga berdiri di sini,” ucap Asep sebelum angkat koper meninggalkan panggung Aksi Asia 2018.
Di luar panggung, Asep yang saat ini masih menempuh pendidikan di Al-Azhar, Kairo, Mesir, mengaku memang penampilannya kali ini kurang maksimal, berbeda dengan dua penampilan sebelumnya.
“Malam ini tampilnya kurang maksimal karena judulnya diubah, jadi persiapannya kurang,” kata Asep yang mengaku sudah sering tampil sebagai penceramah di masjid-masjid di kampung halamannya.
Namun demikian, pria 23 tahun ini menerima dengan lapang dada atas kekalahannya. Baginya yang terpenting bisa mengambil hikmah dari mengikuti ajang Akademi Sahur Asia 2018 ini.
“Keluar dari sini tetap Alhamdulillah karena di sini mendapat ilmu yang banyak tujuan ke sini juga bukan tujuannya mencari juara , jadi acara ini ajang silaturahmi,” kata pria yang bergabung dalam klub basket nasional Timor Leste ini.
Dengan tersingkirnya Asep, maka kedua rivalnya yang berada dalam grup lima yakni Fadhly Al Fasiy (Indonesia), dan Suhaemi Zaeni (Singapura) berhak melangkah ke babak 10 besar Aksi Asia 2018. Fadhly dan Suhaemi akan bersaing dengan dua perwakilan dari empat grup yang sudah berhasil lolos di Aksi sebelumnya.