Fimela.com, Jakarta Lima orang kontestan Akademi Sahur Indosiar (Aksi) Asia 2018 dari grup Iradat sudah menunjukan kebolehannya. Tiba lah saatnya proses penjurian yang menentukan siapa yang harus mudik atau tereliminasi. Dedy Dores asal Timor Leste, Akhi Iman asal Singapura, Adilla Putri wakil Indonesia, Syed Iqmal dari Malaysia, dan Alai Fikri dari Brunei Darussalam dinilai oleh lima dewan juri dari lima negara yang bersaing.
Juri asal Brunei Darussalam menjadi juri pertama yang memberikan penilaiannya. Dari kelima kontestan yang tampil, nilai tertinggi diberikan pada peserta asal Indonesia, Adilla Putri dengan nilai 92 poin. Sementara itu, juri asal Indonesia, ustaz Muchlis memberikan nilai tertinggi 90 pada dua kontestan, yaitu Adilla Putri asal Indonesia dan Syed Iqmal dari Malaysia.
Advertisement
BACA JUGA
Penilaian tiga juri yang lain pun tak jauh berbeda. Adilla Putri dan Syed Iqmal bersaing ketat di peringkat pertama dan kedua. Sementara itu, Dedy Dores asal Timor Leste harus ikhlas mendapatkan peringkat terendah.
Dari dua penampilannya sejak Selasa kemarin, Dedy Dores hanya mampu meraih poin total sebanyak 772. Poin tersebut paling rendah dibandingkan empat kontestan yang lain, yang artinya membuat Dedy Dores asal Timor Leste harus mudik atau tereliminasi.
Dari lima juri yang menilai, penampilan Dedy Dores dianggap kurang maksimal lantaran sempat terbata-bata dalam melantunkan dalil terkait tema yang dibawakan. Meski harus pulang, namun Dedy Dores mengaku ikhlas.
"Maaf karena segini saya bisa sampaikan. Untuk teman-teman, semangat lagi dan giat lagi mempersiapkan bahannya. Jgn menyerah," ucapnya di studio 1 Indosiar, Rabu (30/5/2018).
Dengan tersingkirnya Dedy Dores, kontestan asal Timor Leste tersebut, artinya grup Iradat Aksi Asia 2018 menyisakan empat orang, yaitu Akhi Iman asal Singapura, Adilla Putri wakil Indonesia, Syed Iqmal dari Malaysia, dan Alai Fikri dari Brunei Darussalam.
Advertisement
Kontestan Aksi Asia 2018 asal Timor Leste tuai kritikan dari komentator
Akademi Sahur Indosiar (AKSI) Asia 2018 semakin seru. Rabu (30/5/2018) merupakan babak eliminasi dari group 4 atau Irodat yang terdiri dari lima orang peserta.
Dedy Dores asal Timor Leste, Akhi Iman asal Singapura, Adilla Putri wakil Indonesia, Syed Iqmal dari Malaysia, dan Alai Fikri dari Brunei Darussalam bersaing mendapatkan penilaian terbaik dari para dewan juri.
Peserta pertama yang berkesempatan tapil dari grup Idorat adalah Dedy Dores asal Timor Leste. Mengangkat tema Mensyukuri Nikmat Allah, Dedy Dores mendapat kritikan dari para komentator.
Ustaz Subki Al Bughury mengomentari pembukaan Dedy Dores yang dianggapnya terlalu panjang untuk kesempatan tausyiah yang hanya lima menit.
Selain itu, Mamah Dedeh pun mengkritik penguasaan materi dari Dedy Dores yang dianggapnya kurang matang.
"Saya rasa mungkin karena tampil pertama gtogi dan tak menguasai masalah, karena berkali-kali Dedy Dores melihat telapak tangan anda," ucap Mamah Dedeh di studio 1 Indosiar, Rabu (30/5/2018).
Kritikan mamah Dedeh pun diamini oleh Ustaz Wijayanto
"Kita kalau mau berhadapan dengan orang harus ada persiapan, tampak sekali ini persiapannya kurang cukup," ujar Ustaz Wijayanto kepada Dedy.
Ustaz Al Habsyi pun memberi saran bagi Dedy Dores jika berhasil lolos ke babak berikutnya untuk lebih mengedepankan cerita inspiratif saat memberi tausyiah.
"Pakai cerita aja, jangan pakai ayat yang panjang karena ayat pendek aja terbata-bata," pungkas Ustaz Al Habsyi.
Namun sayang, Dedy Dores akhirnya harus tersingkir dari panggung Aksi Asia 2018.