Fimela.com, Jakarta Marcella Zalianty menggandeng tim yang handal ketika membesut komik Keumalahayati. Salah satunya Ardian Syaf sebagai ilustrator. Ia dikenal pernah menggarap komik superheroes legendaris dunia seperti Superman, Batman, Green Lantern, X-Men terbitan Marvel dan DC Comics.
Komik menjadi salah satu langkah bagi Marcella dalam mempersiapkan film Keumalahayati. Perkembangan komik di Indonesia memang sangat besar. Ini pula yang menjadi alasan Marcella membesut versi komik.
Advertisement
BACA JUGA
"Antusiasme terhadap komik di Indonesia terus berkembang, makanya bagaimana kenalkan tokoh penting, pahlawan wanita kepada generasi muda milenials, mereka yang akan meneruskan perjuangan," ucap Marcella di Perpusnas, Jakarta Pusat, Senin (21/5/2018).
Semangat dan pengorbanan Keumalahayati sebagai laksamana perempuan pertama di era modern itu akhirnya memotivasi Keana Films milik Marcella Zalianty untuk berkarya dalam sebuah film layar lebar. Rencananya, dua episode dalam versi komik akan diluncurkan terlebih dahulu.
Saat ini film Keumalahayati sedang dalam tahap development bersama sineas ternama antara lain sutradara Eros Djarot, penulis skenario Rayya Makarim dan ES Tito. Menurut Marcella, tidak mudah untuk memilih cerita pada periodik kehidupan yang panjang.
"Soal film, sampai sekarang masih development. Pembuatan cerita masih. Ini film periodik, tidak mudah buat film maksimal 2 jam. Pilih part apa aja, itu sulit. Buat saya Keumalahayati lakukan luar biasa, lebih dari pahlawan. Dia laksamana pertama di Indonesia dan dunia," tutur Marcella Zalianty.
Advertisement
CGI Canggih
Sedikit bocoran, film layar lebar nanti akan bergenre epic drama. Bukan merupakan film animasi, namun bakal membutuhkan CGI yang cukup optimal. Sampai saat ini pemain belum casting karena membutuhkan waktu untuk mematangkan karakternya.
"Semua yang terlibat di sini bisa terlibat juga di filmnya seperti Rifnu Wikana dan Prilly Latuconsina. Kita kemas fiksi yang terinspirasi ya dari sejarah, dalam hal ini sangat butuh bantuan dari banyak pihak. Walaupun kemasan film kekinian, tapi konstruksi sejaah gak boleh salah," tukas Marcella Zalianty.