Fimela.com, Jakarta Selama ini, Deddy Mizwar identik SCTV di bulan Ramadan lewat sinetron Para Pencari Tuhan. Di tengah kesibukannya sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy juga masih ikut ambil bagian. Tahun inipun, saat sibuk kampanye Calon Gubernur Jawa Barat Deddy masih akan tampil dalam sinetron religi yang berjudul Cuma Disini.
Namun karakter yang dimainkan aktor senior ini sepertinya jauh berbeda dengan perannya di Para Pencari Tuhan, dimana ia berperan sebagai marbot masjid. Dalam video di akun Instagram SCTV, karakter Deddy sepertinya seorang pria yang punya banyak rumah kontrakan.
Advertisement
BACA JUGA
Sinetron Cuma Di Sini bakal ditayangkan mulai 1 Ramadan setiap pukul 02.45 WIB. Ya, dilihat dari jam tayangnya, sinetron ini akan menjadi teman pemirsa saat menjalani santap sahur.
Sinetron Cuma Di Sini juga menggantikan Para Pencari Tuhan yang sempat menjadi tayangan primadona di Tanah Air setiap bulan suci. Para Pencari Tuhan bahkan telah ditayangkan sampai jilid ke-11 di SCTV.
Sinetron Cuma Di Sini juga lahir dari rahim rumah yang sama, Demi Gisela Citra Sinema. Penulis skenarionya pun sama yakni Wahyu H. Sudarmo.
Advertisement
Sinopsis Cuma Disini
Para pemain yang menghidupkan karakter-karakter dalam sinetron drama yang menarik ini sebagian besar merupakan pemain Para Pencari Tuhan juga. Bedanya ada tambahan beberapa artis lainnya seperti H.Qomar dan pelawak Tarsan. Serta, tentunya Ence Bagus sebagai karakter utama.
Sinetron Cuma Di Sini bercerita tentang Supangat yang diperankan oleh Ence Bagus. Supangat berprofesi sebagai pedagang kopi keliling. Supangat juga mendorong hatinya untuk bisa move on dari ketiga mantan istrinya. Perceraian mereka merupakan aib yang sangat menyakitkan. Ketiganya menggugat cerai dengan alasan yang sama, yakni gagal nafkah.
Sinetron SCTV
Tapi Supangat yakin, meski dia masih terobsesi pada ketiga mantan istrinya, susah move on, dia kelak akan berlabuh di kelembutan hati seorang wanita cantik yang mau menerimanya apa adanya. Paling tidak, akan ada perempuan yang sabar menunggu kesuksesannya dengan senyum manis di rumah kontrakan mereka.
Supangat memang lelaki optimistis, berani, dan ulet, meski itu bukan jaminan sukses. Ada faktor lain yang sangat berpengaruh pada perjalanan nasibnya. Keberuntungan. Selalu ada saja peristiwa yang menghalangi atau mengalihkan fokus hidup Supangat kepada hal lain.
Alih-alih fokus mencari 'gadis jujur' untuk jadi calon istri, atau berusaha mengembangkan bisnis kopi kelilingnya, dia malah sering terlibat dalam urusan-urusan yang dia istilahkan dengan 'ngurusin rakyat Indonesia'. Ya, ada saja peristiwa yang dialaminya, yang dia yakin tidak pernah dialami oleh pedagang kopi keliling manapun.