5 Alasan Ario Bayu Suka Karakter Jamar di Film Buffalo Boys

Fimela.com, Jakarta Ario Bayu berperan sebagai Jamar di film Buffalo Boys. Jamar merupakan seorang pria pemberani dengan kemampuan bela diri yang mumpuni. Bersama temannya, Jamar menjadi simbol perlawanan terhadap tirani atau ketidakadilan di Nusantara.

Jamar merupakan karakter yang diperankan Ario Bayu dalam film Buffalo Boys. "Jamar pendek cerita, dulu pernah pergi dari tanah Nusantara ke Amerika. Ada kejadian yang membuatnya balik ke Nusantara. Orangnya sangat skillfull, jago berantem, dan lainnya. Balik untuk balas dendam," ujar Ario Bayu di kantor Screenplay, SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (7/5/2018).

Persiapan Ramadan Ario Bayu dan Pevita Pearce

Ada cerita menarik ketika Ario Bayu pertama kali mendapatkan tawaran untuk bermain dalam film tersebut. Sekira 3 tahun lalu sang sutradara, Mike Wiluan sengaja menawarkan kepadanya untuk ambil bagian dalam film ini.

Menurut Ario Bayu mencerminkan nilai cerita yang diangkat dalam film ini. Meskipun ceritanya mengadopsi gaya ala Wild Wild West, namun seratus persen cerita film mencerminkan Indonesia.

Ario menambahkan jika film Buffalo Boys bukanlah jenis film independent. Meski ada elemen cerita penjajahan namun cerita yang diramu dalam film ini memiliki bumbu-bumbu roamntisme di antara karakternya. Berikut 5 alasan Ario Bayu suka karakter Jamar di film Buffalo Boys.

1. Senjata Kapak

[Bintang] Ario Bayu — Berikut 5 alasan Ario Bayu suka karakter Jamar di film Buffalo Boys.

2. Cerita dan Peran

3. Coboy

4. Unik

5. Genre Berbeda

Mengenai cerita, film ini memang mengadopsi budaya barat khususnya koboi. Dan menjadi yang pertama kali di Indonesia mengingat cerita-cerita koboi biasanya identik dengan genre komedi. "Western genre di Indonesia biasanya dikaitkan dengan komedi, tapi ini kita bener-bener serius," ucapnya.

"Yang menarik bagi saya, saya sempet meeting sama Mike, sempet keluarin gambaran kurang lebih Buffalo Boys mau seperti apa dan gue langsung wow ini keren banget. Karena ini belum pernah kita lakuin sebelumnya di Indonesia," tukas Ario Bayu.