Fimela.com, Jakarta Ajang Met Gala kembali digelar tahun ini. Berlokasi di Museum Seni Metropolitan New York, Met Gala 2018 dihadiri oleh puluhan selebriti dunia yang berlomba-lomba menunjukkan kostum terbaiknya dalam tema Heavenly Bodies: Fashion and the Catholic Imagination.
Sebelumnya, pada tahun 2012, panitia Met Gala mengusung tema Punk: Chaos to Couture, lantas Manus x Machina pada 2016, dan China: Through the Looking Glass pada 2014. Anna Wintour selaku chairman dari The Costume Institute pun tahun ini mengambil tema yang lebih fresh dan out of the box.
Advertisement
BACA JUGA
Tema Heavenly Bodies: Fashion and the Catholic Imagination sendiri bertujuan untuk memadukan fashion kekinian dengan masterpiece bertema relijius yang tersimpan di Metropolitan Museum of Arts. Adapun tema sudah diumumkan Anna Wintour sejak November 2017 lalu.
Mengangkat tema Katolik yang sakral, pagelaran ini meminjam 40 jubah vestments langsung dari Vatikan. Koleksi yang dikurasi oleh Andrew Bolton ini sebelumnya belum pernah keluar dari Vatikan.
Barang yang dipinjam dari Vatikan termasuk jubah sutra berbordir benang emas miliki Paus Benedict XV dan topi bishop berbenang emas milik Paus Leo XIII. Koleksi bersejarah nan sakral ini dipamerkan bersama karya Coco Chanel, John Galliano, Cristobal Balenciaga, dan Donatella Versace yang juga sponsor pameran.
Pemilihan tema yang menyangkut masalah keagamaan ini memang menjadikan MET Gala 2018 sangat kontroversial. Bagaimana tidak, barang-barang suci dan bersejarah dijadikan barang fashion tentu sebuah keputusan yang kontroversial.
"Orang-orang mungkin akan berpikir bahwa fashion bukanlah media yang tepat bila dipadukan dengan sesuatu yang relijius dan sakral. Namun pakaian selalu menjadi pembicaraan utama dalam keagamaan. Fashion menjadi penegas identitas agama serta pembeda agama juga," terang Andrew Bolton saat konfrensi pers Met Gala 2018 di Roma.
Â
Sumber: KapanLagi.com
Penulis: Rezka Aulia