jakarta Mulai tayang di minggu awal bulan Januari 2015 ini, “Empire” cepat menjadi serial drama televisi favorit di seluruh dunia. Dengan tema musikal, “Empire” memberi angin segar setelah selama beberapa tahun kita dicekoki dengan “Glee”. Dan sama seperti serial televisi lain yang sangat penting, “Empire” memiliki banyak faktor untuk menjadi favorit banyak orang selama bertahun-tahun ke depan.
Dipenuhi bintang-bintang papan atas. Hanya dalam waktu 4 bulan, “Empire” memenuhi tiap episodenya dengan wajah-wajah terkenal, dari segala penjuru Hollywood. Naomi Campbell, Mary J Blige, Courtney Love, Jennifer Hudson, hanya awal dari sebagian nama-nama tenar yang ikut berbagi layar dengan bintang utama serial ini yaitu nominasi Oscar Taraji P. Henson dan Terrence Howard. Beberapa nama yang kabarnya sedang dipersiapkan untuk ikut jadi bintang tamu antara lain, Oprah dan pemenang Oscar Denzel Washington. Pencipta serial ini juga kelas berat, sutradara Lee Daniels yang menghasilkan nominasi Oscar “The Butler”, dan “Precious”.
Advertisement
Tidak hanya cerita keren, “Empire” juga dipenuhi musik-musik keren. Dilatar belakangi cerita tentang industri musik, sudah pasti musik menjadi jiwa dari serial ini. Bagi penyuka musik hip hop, “Empire” dipenuhi dengan lagu-lagu keren, yang juga saat ini jadi favorit di banyak tangga lagu. Termasuk Billboard. Produser terkenal Timbaland, yang juga sempat berkolaborasi dengan Agnes Monica, mengawasi penuh musik-musik yang muncul di serial yang siap memasuki musim tayang keduanya itu.
Meski penuh drama, tapi tetap merefleksikan kehidupan nyata. Tim penulis dari serial “Empire” mengakui kisah hidup tokoh utama Lucious Lyon (diperankan Terrence Howard), sebagian besar terinspirasi dari perjalanan Jay-Z. Yang juga sempat terlibat bisnis obat-obat terlarang, namun kemudian memilih bisnis musik dan menemukan kesuksesan di sana. Selain itu, masalah di dalam keluarga Lucious Lyon sendiri dirasakan banyak kritikus cukup modern dan relevan dengan apa yang mungkin dialami oleh keluarga-keluarga di kehidupan nyata. Mulai dari penyakit ALS yang dialami Lucious sebagai kepala keluarga, nyonya rumah yang baru keluar dari penjara, anak paling tua yang kurang ekspresif namun ingin membuktikan ia bisa menjadi pewaris tahta, anak kedua yang homoseksual, anak ketiga yang kurang kasih sayang, sampai drama percintaan segi tiga. Banyak drama tapi kita semua pernah menemukan itu dalam hidup kita. Setuju?
“Empire” menciptakan sejarah di industri televisi. Di era modern, hanya sedikit serial televisi dengan karakter utama berkulit hitam yang bisa sukses. Setelah “Scandal”, “How to Get Away with Murder” maka “Empire” memberi keragaman yang lebih lagi. Dan setelah 23 tahun, baru “Empire” yang hanya dalam 5 episode awalnya mampu meningkatkan jumlah penonton dalam kisaran jutaan. Kini, pada setiap episodenya, “Empire” mampu mengumpulkan setidaknya 14 juta penonton dewasa (kisaran 18 sampai 49 tahun). Nggak hanya rating televisi, “Empire” juga sukses menggiatkan volume kicauan di twitter lebih banyak dari “The Walking Dead” dan “Scandal.”
The fashion. Bisnis musik hip hop nggak lepas dari gaya-gaya glamor pelakunya. Ini terlihat jelas di “Empire.” Serial ini cukup memperlihatkan bagaimana gaya musisi kulit hitam sebenarnya. Tema glamor kelas berat khas hip hop 90-an yang kadang bertemu satu layar dengan gaya elegan minimalis pelaku bisnis terdidik era modern. Dari Givenchy, Balenciaga, Alexander McQueen, Balmain, Chanel, Gucci, Diane Von Furstenberg, sampai Roberto Cavalli sudah terlihat di musim pertama. Cukup membuat kita penasaran, apalagi yang akan terlihat di musim kedua yang siap tayang Mei depan.
Banyak yang bilang, “Empire” menggabungkan plot dramatis khas “Dynasty” dan “Dallas” yang sangat populer di era 80-an, namun dengan bungkusan ala Shakespeare dan hembusan efek glamor yang nggak main-main. Dari semua poin-poin di atas, alasan mana yang membuatmu ketagihan, Fimelova? Kalau kami, sudah pasti dua putra pertama Lucious dan Cookie, kehadiran Cookie yang menggigit di setiap episode, dan tentunya...the dresses.