Advertisement
Next
Area bahaya banjir
Sungai Thames yang biasa terlihat indah sekarang berubah menjadi seperti ‘danau kecil’ dan membuat ratusan rumah serta kawasan pertokoan tergenang –termasuk Istana Windsor. Surrey dan Middlesex dikabarkan mengalami banjir terparah dan tertinggi. Kawasan lain yang juga menjadi perhatian adalah Shepperton, Chertsey, Hampshire, West Berkshire, Wiltshire dan sejumlah tempat lain yang berdekatan dengan Sungai Thames. Inggris pernah mengalami bencana serupa di tahun 1776.
Advertisement
Next
Lumpuhnya jalur transportasi
Banjir disertai angin kencang membuat transportasi di Inggris lumpuh. Virgin Trains diminta untuk membatalkan semua jadwal perjalanan penumpang. Selanjutnya, Kereta Api East Cost yang sedang berjalan dengan ratusan penumpang terdampar di North York. Sedangkan 500 penumpang di Crewe di evakuasi ke hotel terdekat.
Banjir di desa Datchet juga mengakibatkan National Rail tak beroperasi. Sebagian sekolah diliburkan dan warga diminta untuk tidak melakukan perjalanan sampai suasana kondusif.
Advertisement
Next
Para korban
Bencana banjir Inggris memakan korban, satu korban meninggal di Wiltshire. Lelaki malang itu berumur 70 tahun dan diduga tersengat listrik setelah sebuah pohon tumbang dan menimpa kabel listrik. Sejauh ini, Energy Network Association yang mewakili berbagai perusahaan energi di Inggris telah memadamkan listrik di 130 Ribu rumah.
Di Surrey, satu bocah berusia 7 tahun bernama Zane Gbangbola dikabarkan meninggal karena keracunan karbonmonoksida yang dihirup dari tiga mesin penarik air banjir. Keluarga Zane saat itu sedang berusaha mengeluarkan air banjir dengan menggunakan tiga mesin pompa air selama berminggu-minggu.
Selain memakan korban, penyakit seperti diare kabarnya telah menjangkit sebagian korban yang selamat.
Next
Bantuan Militer
Sebanyak 1.600 personel militer disiagakan untuk membantu warga. Beberapa bahkan telah mulai bekerja dengan menempatkan karung-karung berisi pasir di sepanjang sungai, terutama di wilayah Wraysbury. Juru bicara Departemen Pertahanan Inggris mengatakan telah mengusahakan para tentara –terutama dari Royal Marine, untuk membantu para korban di Somerset.
Advertisement
Next
Oknum tak bertanggung jawab
Dalam proses evakuasi, sebagian warga ada yang menolak untuk tinggalkan rumah mereka dan memilih untuk membentengi rumah dengan karung-karung berisi pasir. Di sebagian kawasan, Pemerintah Inggris membagikan karung tersebut dengan gratis. Namun, sayangnya di Surrey bencana ini dimanfaatkan sebagian orang. Oknum tersebut menjual satu karung seharga 10-50 Poundsterling atau sekitar Rp200 ribu-1 juta.
Sebagian warga memprotes aksi para oknum. “Sangat menjijikan. Mereka (para oknum) memberi tahu bila kami tidak membeli karung tersebut rumah kami akan terkena banjir esok hari,” ujar salah satu korban seperti dilansir dari Mirror.co.uk.
Next
Banjir yang menimpa Inggris kali ini cukup bikin pemerintah kebakaran jenggot. Warga menganggap pemerintah lambat menangani situasi ini. Warga menekan Prime Minister Inggris, David Cameron, untuk meminta bantuan dari luar negeri. Sekitar 143 Ribu orang Inggris telah menandatangani petisi tersebut.
Tanpa terduga, David, menolak dan mengatakan bahwa uang bukanlah objek dari bencana ini. “Kami berpikir bantuan dana itu tidak diperlukan karena pemerintah akan menyediakan biaya yang dibutuhkan di sini. Inggris adalah negara kaya, kami memiliki pertumbuhan ekonomi yang berkembang, Jika dana tersebut diperlukan untuk membantu banjir, itu akan tersedia,” ucap David dilansir dari Dailymail.co.uk.
Advertisement
Next
Cuaca ekstrem
Sejauh ini pemerintah setempat masih memberikan peringatan akan curah hujan tinggi diserati angin kencang serta kemungkinan salju di Inggris. The Environment Agency (EA) sudah mengeluarkan 17 daerah yang riskan banjir –yang artinya riskan bagi keselamatan penduduk juga. Sekitar 14 daerah di antaranya terletak di sepanjang Sungai Thames, dua lainnya berada di Somerset dan satu kawasan dekat Sungai Severn. Pemerintah berharap minggu depan, keadaan Inggris tidak akan separah pekan ini.
Our heartfelt condolences to England!