Advertisement
Next
Siapa sangka perempuan belia yang dahulu dikenal sebagai macan panggung –AB Three menang dalam banyak kontes musik internasional termasuk Makfest International Pop Song Festival di Macedonia dan Fidof Distant Accord Award Prancis (1996), kini bertransformasi menjadi perempuan dewasa yang memiliki tanggung jawab tak hanya di keluarga tapi juga karier mereka dalam dunia hiburan.
Selain musik inilah agenda padat mereka. “Aku sibuk mengurusi keluarga dan gemar berolahraga rutin,” ungkap Widi yang selalu menjaga bentuk tubuhnya. “Aku juga sibuk mengurusi suami dan usaha kecil-kecilan di bidang kuliner,” sahut Cynthia. Nola ternyata sama antusiasnya dengan perannya sebagai seorang istri sekaligus ibu. “Mengurusi keluarga dan mulai sibuk menjadi produser untuk album anakku,” ceritanya sambil tersenyum.
Advertisement
Next
Tidak mau kehilangan identitas bermusik!
Masih ingat, dong, dengan single andalan mereka seperti Cintailah Aku, We Are One atau Suaramu, Fimelova? Lagu-lagu tadi selalu mengingatkan kami akan harmonisasi suara apik serta koreografi indah dari Be3.
Sayangnya, setelah mengeluarkan album Selamat Datang Cinta (2006), Be3 lebih rajin mengeluarkan single seperti Sujudku (2008), Cinta Sampai Mati (2010), dan Andaikan Bisa (2011). Mungkin kamu penasaran tentang cerita di balik keputusan mereka keluarkan single. “Kami merasa dunia musik tanah air menurun dari segi kualitas. Salah sedikit mengeluarkan album, kami bisa kehilangan identitas. Tujuan album, kan, bisnis. Nah, bisnis ujung-ujungnya selera pasar!,” tutur Widi.
Vakum merilis album bukan berarti berhenti dalam bermusik. Be3 menjawab pertanyaan banyak orang akan keberadaan mereka selama tak mengeluarkan album, “Sebenarnya kami nggak ke mana-mana. Kami tetap sibuk sama jadwal latihan dan manggung (bukan di acara televisi) –Be3 kembali ke misi awal mereka terbentuk yaitu tampil dalam panggung live. Setiap tampil kami memang tidak meminta media untuk meliput jadi orang tahunya kami tidak masuk televisi. Tapi, update kegiatan Be3 selalu ada di media sosial kami,” jelas mereka panjang lebar.
Advertisement
Next
Pascakonser energik 20 tahun Be3
Menandai perayaan 20 tahun kesetiaan mereka sebagai sebuah grup vokal perempuan Tanah Air, Be3 mengadakan konser tunggal pertama kalinya yang diberi nama Dream of My Heart di Taman Ismail Marzuki (3/11) lalu. Selama kurang lebih dua jam mereka tak hanya menyajikan harmonisasi merdu yang memukau telinga tapi juga koreografi tarian yang energik dan indah. Sambutan dari para penonton pun sangat positif.
Dalam konser tunggal mereka, Be3 juga membawakan sebuah single baru berjudul Bernyanyi dari Hati. “Kami membuat lagu Bernyanyi dari Hati bareng Andi Rianto dan selesai dalam waktu 15 menit. Saat itu, momentumnya memang butuh sebuah lagu untuk encore di konser kami,” cerita Cynthia. “Nah, lagu itu yang akan kami jadikan single di tahun ini sembari menunggu proses album terbaru,” lanjut Nola.
Next
Kolaborasi apik bersama musisi muda di album baru
Tenang saja, Fimelova, tahun ini rasa kangen kamu sama album terbaru Be3 akan terbayar. Widi, Nola, dan Cynthia mengaku sedang merevisi ulang materi lagu yang telah tertumpuk. “Materi album sudah banyak, tapi ada beberapa lagu yang harus direkam ulang atau diubah aransemen,” ucap Nola. Di album terbaru nanti, Be3 menggaet musisi muda termasuk Alam Urbach dan RAN.
Di samping album terbaru, Be3 menyimpan banyak kejutan lain di tahun ini. “Rencananya akan merilis album, film, dan buku. Rencana boleh saja tapi tetap Tuhan yang tentukan. Kami berkaca dari konser tunggal kemarin, sebenarnya sudah direncanakan sejak usia Be3 ke-15 tahun tapi baru terwujud tahun lalu,” tutur mereka antusias.
Wah, bikin tambah penasaran ya, Fimelova!
Advertisement
Next
Berusaha bertahan dan tak tenggelam
Kehadiran Be3 sebagai grup vokal perempuan fenomenal di era 1990-an, tak terlepas dari jasa Chris Pattikawa (sutradara dan produser film ternama tahun 1970-an). Lepas mengikuti Asia Bagus, mereka memilih jalur solo. Asia Bagus sendiri adalah festival nyanyi yang menampilkan bakat penyanyi baru dari Malaysia, Jepang, maupun Singapura di tahun 1990-an dan selalu ditunggu banyak orang (termasuk kami). Selanjutnya, kejelian mata dan telinga Chris menyatukan mereka dalam naungan nama grup AB Three menghasilkan popularitas yang luar biasa–di tahun 2001 posisi Lucy digantikan oleh Cynthia.
Well, bila dilihat sekarang penyanyi yang besar lewat ajang kontes pencarian bakat tidak hanya ada di jaman Be3 dibesarkan saja. Malah makin menjamur di tahun 2000-an. Tumbuhnya persaingan baru tidak membuat Be3 merasa takut tersaingi.
“Penyanyi sebenarnya boleh muncul dari segala macam momentum. Kontes sesungguhnya justru tahun demi tahun yang akan mereka lewatkan setelah kompetisi itu. Apakah mereka bisa tumbuh dan berkembang sebagai sosok yang diidolakan sejak pertama kali mereka datang?,” pendapat Widi. “Be3 sendiri berusaha untuk bertahan dan mencoba tidak tenggelam.
Tidak hanya muncul di permukaan tapi benar-benar membuat orang mengakui keberadaan kami di industri musik,” tambahnya.
Next
Jaring penggemar yang cerdas!
Soal penggemar–terlepas dari fans setia mereka, Be3 sepakat menjaringnya lewat penampilan panggung. “Dunia pertunjukkan tidak mengenal usia! Kami memang sudah tidak 20 tahun tapi bila kami persistence membuktikan lewat penampilan panggung, penggemar pasti tidak hanya akan terpatok oleh usia. Audience yang cerdas dan menghargai seni, itulah yang dituju. Kami tidak ingin standar musik yang dulu pernah dimiliki Indonesia terlupakan,” ungkap mereka.
Selain penampilan panggung, menurut kami kekompakan mereka menjadi salah satu hal yang disukai para penggemar. Untuk menjaga persahabatan yang telah terjalin 20 tahun itu, Nola menceritakan bahwa satu rasa dan satu hati adalah kuncinya. “Kami mencintai bidang pekerjaan ini. Rasa cinta itu yang akhirnya membuat kami menjaga grup ini. Otomatis terjagalah hubungan persahabatan kami.”
Advertisement
Next
Di balik spotlight yang didapat
Menjadi sorotan dari usia belia dan mencicipi glamoritas dunia hiburan membuat mereka justru menjadi pribadi yang positif dan pantas untuk diidolakan.“Gemerlap panggung membuat kami jauh lebih kuat! Orang tidak mau tahu apapun, yang mereka inginkan hanya hasil yang baik. Hasil baik itu ujungnya proses yang panjang–berlatih dan lainnya. Kami sendiri merasa menjadi pribadi yang tangguh dan memiliki semangat tinggi. Kami tidak ingin memadamkan semangat itu meskipun industri tidak berpihak dan selera pasar sudah jauh berubah. Harus tangguh dan nggak bisa menyalahkan situasi. Si kontes sesungguhnya ini yang jadi pemicu buat kami membuat sesuatu,” tutur Widi panjang lebar. “Yang jelas, kami tidak akan berhenti belajar walaupun usia Be3 sudah mencapai 20 tahun!,” tutup mereka kompak.
Long last for Be3!
Fashion Stylist : Asri Puspitasari. Fotografer : Windy Sucipto. Make-up : Aldo Akira. Hairdo : Ani2Medy. Nail art : OPI. Wardrobe : Yogie Pratama. Aksesori : Pistos Jewellry.