Advertisement
Next
Woody Allen merupakan seorang yang disiplin dan perfeksionis dalam berkarier. Tak heran tangan dinginnya menghasilkan banyak karya yang membekas seperti Annie Hall (1977), Manhattan (1979) sampai Blue Jasmine (2013). Ia tak hanya dikenal sebagai sutradara brilian tapi juga penulis naskah, pemain, sekaligus musisi jazz berkualitas. Terlepas dari kehebatannya di segala bidang dan penghargaan yang telah ia raih, sang sutradara memiliki sisi gelap yang dibeberkan oleh Dylan Farrow, anak angkatnya saat masih bersama sang kekasih Mia Farrow. Dylan mengaku telah dilecehkan oleh Woody saat dirinya masih sangat belia.
Dalam surat terbukanya di blog Nicholas Kristof, salah satu kolumnis dalam New York Times pada Sabtu (1/2) lalu, Dylan, membuka kisahnya dengan sebuah pertanyaan, “What’s your favorite Woody Allan movie?”. Sebelum pembaca menjawab, Dylan sudah masuk dalam kisah pilunya di umur 7 tahun.
Ketika itu, Woody –yang masih berpacaran dengan Mia Farrow (ibu angkat Dylan), mengajaknya masuk ke sebuah ruangan kecil di lantai dua rumah mereka. Woody memintanya merebahkan badan dan bermain dengan kereta api elektrik milik Sang Adik. Saat itu juga, Woody menggerayangi tubuh Dylan. “He talked to me while he did it, whispering that I was a good girl, that this was our secret, promising that we’d go to Paris and I’d be a star in his movies,” tulisnya secara gamblang.
Advertisement
Kabar pelecehan Woody terhadap Dylan memang pernah mencuat setelah sang sutradara berpisah dari Mia di tahun 1992. Namun saat itu, Woody dinyatakan tidak bersalah dan Dylan dianggap berfantasi. Mia lantas dituding menjadi penyebab semuanya –Ia dianggap mencuci otak Dylan. Meski begitu, Mia tetap mendapatkan hak asuh ketiga anak mereka – dua anak angkat yaitu Moses dan Dylan Farrow serta satu anak kandung mereka Ronan Farrow.
Next
Pelecehan seksual yang diterima Dylan diduga tak hanya sekali dilakukan. Ia menuturkan sempat terjadi beberapa kali. “These things happened so often, so routinely, so skillfully hidden from a mother that would have protected me has she known, that I thought it was normal. I thought this was how fathers doted on their daughters. But what he did to me in the attic felt different. I couldn’t keep the secret anymore,” tulisnya kembali.
Trauma mendalam membuat Dylan hidup dalam ketakutan dan kecemasan. Ia dilanda rasa bersalah karena membiarkan Woody terbebas dan bisa mendekati gadis cilik lainnya. Tak hanya itu, Dylan mulai menyakiti dirinya dengan menggoreskan benda tajam ke tubuh, mengalami eating disorder dan ketakutan saat disentuh oleh lelaki. “Actors praise him at awards shows. Networks put him on TV. Critics put him in magazines. Each time I saw my abuser’s face –on a poster, on a t-shirts, on television- I could only hide my panic until I found a place to be alone and fall apart,” tutur Dylan di surat terbukanya.
Syukurlah, kini Dylan mengaku sudah menikah dan bahagia. Ia mendapatkan dukungan dari saudara-saudara dan ibunya.
Advertisement
Next
Di ajang paling bergengsi perfilman Hollywood Golden Globe pada 12 Januari 2014 lalu, film Blue Jasmine garapan Woody Allen yang dibintangi oleh Cate Blanchett dan Alec Baldwin masuk jajaran nominasi. Cate memenangkan kategori Best Actress di film Blue Jasmine. Sedangkan Woody berhasil membawa pulang penghargaan tertinggi yaitu Lifetime Achievement – penghargaan yang diberikan bagi insan perfilman Hollywood yang berkontribusi di jagat hiburan dunia lewat karya mereka. Untuk penghargaan Oscar ke-86 tahun ini, film Blue Jasmine pun meraih beberapa nominasi seperti Best Actress in a leading role, Best Actress in a supporting role dan Best Original Screeplay.
Peraihan nominasi Oscar dan kemenangan di Golden Globe bagi Woody justru membangkitkan luka lama Dylan,“Last week, Woody Allen was nominated for his latest Oscar. But this time I refuse to fall apart. For so long, Woody Allen’s acceptance silenced me. It felt like a personal rebuke, like the awards and accolades were a way to tell me to shut up and go,” tulisnya. “But the survivors of sexual abuse who have reached out to me has given me a reason not to be silent, if only so others know that they don’t have to be silent either,” tambahnya.
Tidak hanya Dylan, Sang Adik, Ronan pun menuliskan kalimat nyeleneh lewat twitter saat sang ayah meraih penghargaan Lifetime Achievement di Golden Globe lalu, “Missed the Woody Allen tribute – did they put the part where a woman publicity confirmed he molester her at age 7 before or after Annie Hall?”
Sejak Mia memenangkan hak asuh anak mereka, Woody hanya boleh menemui Ronan di bawah pengawasan sedangkan Moses yang saat itu berusia 15 tahun memilih untuk tidak menemui Woody lagi.
Next
Menanggapi surat terbuka Dylan, Leslee Dart (juru bicara Woody) menjelaskan kalau Sang Sutradara sudah membacanya dan menganggap surat itu tidak benar dan memalukan. Woody akan segera merespons pernyataan Dylan secepatnya. Leslee juga menambahkan bahwa 20 tahun lalu sebuah investigasi telah dilakukan oleh para ahli terhadap tuduhan Dylan di depan pengadilan. Para ahli menyimpulkan tidak ada bukti yang kredibel atas tuduhan Dylan. “Dylan Farrow had an inability to distinguish between fantasy and rality; and that Dylan Farrow had likely to coached by her mother Mia Farrow. No charges were ever filled,” ucapnya.
Dalam suratnya Dylan menyebutkan beberapa nama artis. Ia bertanya bagaimana bila semua hal yang ia alami terjadi pada mereka. “What if it had been your child, Cate Blanchett? Louis CK? Alec Baldwin? What if it had been you, Emma Stone? Or you, Scarlett Johansson? You knew me when I was a little girl, Diane Keaton. Have you forgotten me?,” tulisnya.
Melihat namanya disebut, dua dari beberapa artis pun ikut angkat bicara. “Sangat jelas permasalahan ini telah lama dan menyakiti keluarga dan saya berharap mereka menemukan solusi dan kedamaian,” ungkap Cate.
Sedangkan Alec Baldwin sedikit keras menanggapi pertanyaan lewat twitter. “Ada apa dengan kalian yang berpikir bahwa kita harus mengomentari permasalahan personal keluarga orang lain?,” tulisnya.
Sejauh ini detail penuturan cerita yang dibeberkan Dylan dalam surat terbukanya berhasil mengubah persepsi banyak orang tentang Sang Sutradara peraih Lifetime Achievement Golden Globe 2014.
Terlepas dari siapa yang benar dan salah, we’re hoping the truth will be discovered soon!