Pagelaran Seni Banjiri Jakarta Bulan ini!

We’re so excited bisa menghadiri dua pagelaran seni karya anak bangsa dalam minggu ini. Kedua acara meninggalkan “bekas” yang menggantung di kepala begitu kami pulang. Keseruan pertama datang dari pelukis asal Bali, Pande Ketut Taman, yang menggelar solo exhibition pada Kamis (21/11) lalu di Gedung Ciptadana.

Secara bebas, Pande menuangkan emosinya akan peristiwa meletusnya Gunung Merapi, kecantikan Candi Borobudur, serta perjalanan hidup manusia. Sebanyak 26 karya lukis dan 4 karya patung mewarnai pagelaran yang bertema Between the Volcano and Temple ini.

Beberapa karya membuat kami terpana dan tertegun beberapa saat. Kami mencoba memahami emosi dibalik pembuatannya. Some of them were related to our feeling at that moment! Seperti emosi kebahagiaan saat melihat karya berjudul The Litter Glitter yang bergambar tumpukkan binatang babi dalam dominasi warna abu-abu. Kemudian kedamaian yang kami rasakan saat menatap karya berjudul Still Hearing Voice. Dalam lukisan itu tergambar pertapa yang tampak tenang menutup mata dan tetap mendengarkan kumpulan banyak orang dibelakangnya. Well, setelah dikonfirmasi pada sang perupa tebakan kami ternyata tidak jauh meleset.

Lima tahun kreativitas Pande akan seni bisa kamu lihat sampai tanggal 6 Desember 2013 mendatang di acara Ciptadana Art Program. Saran kami, luangkan waktu di depan karya Pande berjudul Unknown yang berisi kumpulan kepala dengan beragam ekspresi. Bisa jadi kamu menemukan pemahaman diri seperti yang diperoleh Pande, Fimelova!

Keseruan seni pekan ini berlanjut saat kami menghadiri pembukaan Contemporary Art Exhibition, disponspori oleh Martell Cognac di Kuningan City. Sebuah agenda rutin yang semakin menunjukkan brand minuman terkenal ini pada dinamika seni rupa di Tanah Air.

Ini jadi kali ketiga kami menghadiri acara serupa. Tahun ini, perupa-perupa yang diikut sertakan kembali sangat beragam. Datang dari disiplin pemikiran yang jelas berbeda, juga dengan keresahan mereka masing-masing.

Dari ranah fashion, Nicoline Patricia Malina mempertunjukkan beberapa karya fotografinya yang cukup monumental. Desainer fashion Arantxa Adi menghadirkan karya instalasi yang terinspirasi dari sosok Elizabeth Taylor. Renjani Damais-Arifin menghadirkan patung-patung modern kontemporer yang berasal dari keresahan-keresahan pribadinya. Sementara, seniman asal Yogyakarta  S. Teddy tidak main-main. Ia membawa tank raksasa berwarna fuchsia yang menembakkan peluru berbentuk hati. Kontras sekali.

Rutinnya kegiatan ini, jadi kesempatan bagi publik untuk menikmati dan belajar tentang lingkup seni rupa di Tanah Air. Sekaligus menjadi wadah bagi seniman-seniman untuk membagikan karya-karyanya pada lingkungan yang lebih luas.

Kira-kira terpikir akan datang ke pagelaran seni pekan ini, Fimelova? Kamu mungkin bisa kunjungi Tour Biennale yang digelar Minggu (24/11) dan Sabtu (30/11) ini. Menariknya, kamu akan diantar khusus untuk mengunjungi berbagai lokasi karya seni yang tersebar di Jakarta. Mulai dari ruang parkir bawah tanah Teater Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik, sampai berbagai ruang publik tempat para seniman memajang karyanya di Jakarta Biennale 2013.  

Happy weekend, Fimelova!