Kepadatan penduduk kerap menjadi isu penting bagi sejumlah negara berkembang, termasuk China dan Indonesia. Di China sendiri, ratusan juta bayi terhitung telah diaborsi sejak tahun 1971. Sebagian penduduk lain memang memilih untuk melahirkan bayi mereka, namun tak jarang setelah itu membuangnya sampai ke tong sampah. Ya, tong sampah Fimelova, tempat di mana orang biasanya melempar sesuatu yang tak berharga lagi.
Kenyataan hidup tadi menggerakkan Lou untuk memberikan kesempatan hidup bagi bayi-bayi terbuang. Alasan Lou menolong sangat sederhana. “Kalau kita saja punya kekuatan untuk mengumpulkan sampah, mengapa tidak kita juga mendaur ulang sesuatu yang seberharga nyawa manusia?” ungkapnya lirih.
Ternyata, kisah heroik perempuan yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung di Propinsi Zhejiang – Cina ini bermula di tahun 1972. Lou yang kala itu sedang bekerja, menemukan seorang bayi perempuan di tong sampah. Tanpa berpikir panjang, ia pun membawa pulang si bayi ke rumahnya yang jauh dari kemewahan.
Advertisement
Kejadian tersebut terus berulang sepanjang hidupnya. Dengan tulus, ia dan sang suami yang telah meninggal 17 tahun lalu, merawat tiga puluh bayi yang ditemukan dalam kurun waktu berbeda. Empat diantaranya tetap tinggal bersama Lou. Selebihnya, diberikan pada kerabat agar mereka bisa menjalani kehidupan baru yang lebih layak.
Terakhir, ia memungut seorang bayi bernama Zhang Qilin saat usianya 82 tahun. "Meskipun saya telah tua, saya tidak bisa mengabaikan bayi itu dan membiarkannya mati di tempat sampah," tutur Xiaoyin. “Melihat mereka tumbuh dan kuat, membuat kami sekeluarga senang,” tambahnya.
Sayangnya, ‘kejutan’ dalam hidup Lou tak berhenti sampai situ. Kini, perempuan renta itu tengah terbaring lemah di rumah sakit akibat mengalami gagal ginjal. Meski sudah tua dan sakit-sakitan, Lou tetap berkeinginan menolong bayi lainnya. “Anak-anak ini butuh perhatian dan kasih sayang. Mereka semua sangat berharga. Saya tidak pernah mengerti mengapa ada orang yang tega membuang mereka,” ucapnya.
Kisah mengharukan Lou sekarang tak hanya jadi cerita di Cina, tapi telah tersebar ke seluruh dunia melalui internet. Semoga, siapa pun bisa mengikuti jejak ketulusan hati Lou. Termasuk kamu, Fimelova!