Baca Kondisi Kejiwaan Miley Cyrus dan Justin Bieber Lewat Analisa Tulisan Tangan

Entah untuk menunjukkan eksistensinya pada masyarakat atau ingin mengubah image anak-anak yang selama ini melekat, dua orang penyanyi Hollywood yang baru beranjak dewasa dan yang masih berusia remaja, Miley Cyrus dan Justin Bieber, saat ini tengah menjadi sorotan publik. Sejak memasuki usia remaja, Bieber seolah tidak kehabisan ulah. Mulai dari kebut-kebutan di jalan, mempublikasikan gambar dirinya tengah menghisap ganja, membawa hewan tanpa dokumen ke luar negeri, hingga yang terbaru ia mem-posting fotonya tanpa busana, tidak henti-hentinya membuat anak sulung dari 3 bersaudara ini menjadi pembicaraan.

Bukan hanya menjadi buah bibir, tapi sepertinya Bieber sudah menjadi musuh bersama. Tak hanya paparazzi, bahkan rekan sesama artis pun berkomentar miring soal kelakukan lelaki yang belum menginjak usia 20 ini. Ahli grafologi, Deboran Dewi pun mengungkap perubahan yang terjadi pada diri Bieber melalui analisa tulisan tangannya.

“Dari tulisan tangan Bieber yang diambil sekitar tahun 2010 dan 2012 terlihat ada perubahan yang terjadi pada dirinya. Dari sosok dengan emosi netral, Bieber berubah menjadi pribadi yang acuh. Perubahan kemiringan tulisan tangan secara konstan dari tegak lurus menjadi miring ke kiri adalah sebuah tanda jelas yang menunjukkan adanya tekanan hebat secara emosional dan sikap protes terhadap lingkungan sekitarnya. Tidak hanya itu, Bieber yang awalnya merupakan sosok pribadi yang suka bersosialisasi berubah menjadi pribadi yang antisosial. Perubahan spasi (jarak) antar kata dan baris dari tulisan tangan Justin Bieber yang semakin meluas dan melebar ini jelas mengindikasikan adanya dorongan untuk mengisolasi diri baik dari lingkungan yang dikenalnya maupun lingkungan asing,” Debo menjelaskan.

Dan ternyata, hal yang sama juga terjadi pada tunangan Liam Hemsworth, Miley Cyrus. Aksi panggung Miley pada acara VMA 2013 menuai banyak komentar. Tanggapan negatif tentu lebih banyak diarahkan pada mantan bintang Disney ini dibandingkan dengan komentar support. Aksi pangggungnya yang disebut dengan twerk tentu sangat bertentangan dengan sosok perempuan manis yang selama ini melekat padanya.

Sejak menginjak usia 20 tahun, Miley memang mengubah penampilan, seolah ingin berkata pada publik bahwa ia telah menjadi sosok dewasa. Rambut cepak dengan pakaian yang juga sarat mengundang perhatian selalu melekat pada perempuan yang satu ini. Dan puncaknya adalah peristiwa twerking saat event VMA 2013, hilang sudah sosok gadis manis Hannah Montanah. Lagi, Grafolog Deborah Dewi melihat perubahan karakter pada Miley melalui tulisan tangannya.

“Miley berubah dari sosok yang stabil menjadi pemberontak yang labil. Semakin meningkatnya derajat ketidakteraturan dalam sebuah tulisan tangan meliputi: besar kecil huruf kapital, tinggi rendah huruf vokal, luas atau sempitnya jarak spasi antar kata, huruf dan baris dan tidak stabilnya  garis dasar (baseline) dalam sebuah tulisan tangan menunjukkan tingginya gejolak emosi yang labil dan disertai dengan rendahnya kemampuan penguasaan (mental) diri sendiri. Dari sosok yang lebih tenang dan terkendali secara emosional di usianya yang ke-18, saat ini Miley berubah menjadi sosok pemberontak yang sangat labil. Selain itu, Miley juga berubah dari pribadi yang ramah menjadi sosok agresif. Tulisan tangan Miley berubah, dari tulisan tangan ‘ala perempuan’ menjadi tulisan ‘ala lelaki (lihat gambar). Perubahan tersebut dalam dunia Grafologi dikenal dari transformasi bentuk tulisan tangan rounded garland ke arah angular.  Sosok ramah dan lembut itu kini telah berubah menjadi sosok yang agresif,” Debo memberikan penjelasan secara tertulis.

Melihat perubahan yang terjadi pada kedua remaja ini, jelas terlihat bahwa Miley dan Bieber sedang berada dalam tekanan yang membuatnya tidak bahagia. Tekanan yang dialami Bieber membuat ia berubah menjadi sosok antisosial, tertutup, dan acuh, sekalipun penampilannya (mungkin) tidak mencerminkan hal demikian. Sedangkan tekanan yang dialami Miley mengubahnya menjadi sosok agresif dan pemberontak yang akhirnya diwujudkan Miley melalui penampilannya yang selalu ekstrim.

Amanda Margia, selaku Psikolog dari UPI YAI pun menjelaskan fenomena perubahan perilaku pada fase anak-anak secara psikologis. “Seperti manusia sewajarnya, selebriti juga mengalami tahap perkembangan yang sama, namun memang dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Sebagai public figure, seorang selebriti mendapat tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat dan media. Selebriti seolah-olah harus menjadi manusia yang serba sempurna dan mendapat toleransi yang  sangat sedikit untuk melakukan kesalahan, yang biasa dilakukan oleh masyarakat umum. Bagi selebriti cilik, perilakunya menjadi sangat terbatas karena aturan-aturan yang berlaku bukan lagi aturan keluarga, melainkan aturan atau norma masyarakat, privasinya terganggu. Ia sulit menjadi dirinya sendiri karena selalu berusaha mengikuti kehendak pubilk. Jadi sebelum anak diarahkan menjadi selebriti, pastikan ia memiliki kematangan emosional dan problem solving yang baik agar ia tidak mudah tertekan dan membuat keputusan yang salah dalam hidupnya kelak. Selain itu, peran orangtua sebaiknya menjaga agar kebutuhan anak terpenuhi, yaitu anak dapat bertumbuh dan berkembang sehat fisik dan mental.”

Dan Miley pun akhirnya secara jujur mengakui dirinya yang sedang berada dalam kondisi tertekan. See? Penampilan dan mulut memang bisa berkata lain, tapi ternyata ada sisi lain yang membeberkan secara jujur kondisi psikologis seseorang.