Nicholas Saputra dan 5 Hal yang Membuatnya Semakin Layak Diidolakan

Saya tidak takut tak menarik lagi secara penampilan

Tak ada yang bisa dikeluhkan dari penampilan ini, karena saya sudah puas dengan apa yang saya miliki. Walau begitu, saya juga nggak memiliki ketakutan kalau penampilan ini akan berubah, karena sudah pasti akan berubah. Makanya, saya terus menambahnya dari sisi yang lain sebagai antisipasi, dalam hal ini adalah pengetahuan saya.

Saya tak peduli dianggap sombong oleh orang lain

Saya nggak punya masalah kalau orang lain menganggap saya sombong, galak, atau lain-lain, karena itu hanya persepsi orang dan saya nggak merasa itu adalah sebuah kesalahpahaman. Bukan salah orang lain kalau menganggap saya seperti apa dan bukan salah saya juga kalau dianggap seperti itu. Bagi saya itu adalah sebuah kejadian alami yang terjadi begitu saja.

Saya ditertawakan ketika menyebut diri saya aktor

Orang menyebut saya aktor, tapi saya juga ditertawakan dengan profesi itu, karena saya diketahui jarang bermain film, malah banyak traveling hahaha… Saya membawa santai saja untuk masalah ini, toh profesi hanya sebuah istilah.

Saya sudah biasa dikerubuti perempuan

(Sebelum wawancara ini berlangsung, kami harus sabar menunggu giliran karena Nico sedang bergantian melayani permintaan foto bersama oleh beberapa penggemar perempuannya.) Saya menganggap hal ini biasa saja. Nggak usah terlalu dibanggakan, tapi juga nggak diremehkan. I take it very casually (menjawab dengan gaya datar ala Nico).

Saya bukan orang urban pada umumnya

Yang sangat sering terjadi di Jakarta adalah, gedung yang saya tuju sudah kelihatan tapi sampainya lama karena tertahan macet. Makanya, saya lebih memilih jalan kaki jauh untuk masuk hutan daripada menempuh kemacetan panjang hanya untuk nongkrong di café.