Jakarta Sebelum memegang tanggung jawab besar di Mondelez International, Rosenfeld adalah CEO Kraft Foods, produsen makanan dan minuman ringan yang tentu tak asing buatmu, sekaligus menduduki kursi chairman di Kraft. Karena tangan dingin Rosenfeld pula, Kraft Food berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia.
Majalah Fortune pernah memasukkan nama Rosenfeld dalam jajaran perempuan paling berpengaruh di dunia tahun 2011, sementara majalah Forbes menempatkan Irene di urutan ke-6 dari 100 perempuan berpengaruh tahun 2011 dan urutan ke-75 CEO dengan pendapatan terbesar, tentu dalam skala dunia. Bayangkan saja, dua tahun lalu pendapatan ibu dua anak ini mencapai USD 16,72 juta!
Advertisement
Puluhan tahun sudah Rosenfeld berkecimpung di industri makanan dan minuman, dia sampai ikut andil mengontrol produk sesuai keinginan konsumen. Inovasinya, membuat produk-produk Kraft bercita rasa tinggi, juga menghasilkan keuntungan perusahaan hingga berkali lipat. Salah satu gebrakan yang dilakukan Rosenfeld adalah membeli saham Cadburry yang dari sana menghasilkan keuntungan mencapai USD 48 miliar per tahunnya, juga mengakuisisi Groupe Danone dan Nabisco. Kraft pun makin mendunia dan menjadi raksasa industri makanan ringan dan makanan cepat saji. Suksesnya Oreo, misalnya, hanyalah contoh kecil kerja keras Rosenfeld.
Rosenfeld yang memiliki latar belakang pendidikan yang psikologi, administrasi bisnis, serta bidang pemasaran dan statistik pertama kali bekerja di agen periklanan. Dari sanalah dia mulai belajar soal selera konsumen. Perpindahannya ke General Foods yang juga bagian dari Kraft Foods kemudian mengantarkannya ke berbagai jabatan strategis di perusahaan itu.
Punya kehidupan sempurna, tahukah kamu kalau Rosenfeld hanyalah seorang gadis yang besar di pinggiran kota? Ya, masa kecil dihabiskan Rosenfeld di pinggiran kota Westbury, sekitar 25 mil di luar New York City. Namun, hidup di kota kecil tak menyurutkan semangat Rosenfeld untuk berprestasi. Dia dikenal sebagai perempuan jenius, tapi tetap rendah hati. Buktinya, kini selain sibuk berbisnis, Rosenfeld juga menjabat sebagai dewan direksi Grocery Manufacturers Association dan dewan pengawas Cornell University, serta aktif di The Economic Club of Chicago.
Inovasinya tak pernah mati. Bahkan, di usia yang ke-60 tahun Rosenfeld masih aktif bekerja. Tahun lalu, Rosenfeld mengumumkan idenya untuk memangkas ribuan pekerja guna menyegarkan kembali manajemen perusahaan dan membuat suasana makin kompetitif, seiring dengan pemecahan bisnis Kraft Foods menjadi dua bagian, satu fokus ke makanan ringan dan yang lainnya ke penjualan bahan makanan. Mondelez International kemudian dipercayakan kepadanya, dan pecahan perusahaan yang tetap mempertahankan nama Kraft Foods dserahkan kepada rekan Rosenfeld yang semula mengurus Kraft Foods di Amerika Utara, Tony Vernon.
Bisa dibilang master di bidangnya, tapi Rosenfeld selalu berbesar hati menerima masukan dari siapa pun, terutama para pelanggannya tanpa pandang bulu. Itu mengapa dia tak pernah kehabisan ide cemerlang. Satu lagi pelajaran untuk kita, dari mana pun kamu berasal dan berapa pun usiamu, tak pernah ada kata tak mungkin. Semangat, kerja keras, dan keoptimisan memandang hidup adalah kunci utama keberhasilan, selain pengalaman dan pemikiran yang selalu terbuka. Ya, tak ada kata terlambat ataupun sia-sia untuk terus belajar, berkembang, dan menjadi sukses.