Sukses

Entertainment

Michelle Williams Berpakaian Suku Indian, Tanda Mendukung Rasisme?

Michelle Williams dalam cover Another MagazineTahun lalu, dalam sebuah pagelaran busana di New York, salah satu model Victoria’s Secret, Karlie Kloss, menyulut kontroversi dengan kostum peragaan yang ia kenakan malam itu. Tampil memukau dengan bikini bermotif leopard, satu kekurangan dalam pagelaran lingerie hari itu yang menyulut amarah, Karlie mengenakan headdress ala suku Indian. Menanggapi protes masyarakat, pihak Victoria’s Secret meminta maaf kepada khalayak umum, “Kami meminta maaf apabila headdress replika bergaya Indian yang kami gunakan telah membuat para individu kecewa. Bukan maksud kami untuk menyinggung siapapun,” jelas Victoria’s Secret, seperti yang tertulis pada akun Twitter mereka pada 2012 lalu. Setelah meminta maaf, Victoria’s Secret menarik outfit tersebut dan tidak memasukkannya untuk kepentingan marketing ataupun menyiarkannya kembali pada masyarakat luas.

Tahun ini hal yang serupa terulang kembali kepada para suku Indian, kali ini menyangkut sebuah nama aktris Hollywood papan atas, Michelle Williams. Berpose untuk cover shoot sebuah majalah fashion dan budaya asal Inggris, AnOther Magazine, Michelle tampil dengan menggunakan beberapa pakaian yang lebih ke arah kostum untuk menunjukkan identitas beberapa figur ternama. Sosok seperti para perempuan pada masa pemerintahan Kennedy, gaya trendy ala Marilyn Monroe pada masanya, dicontoh Michelle lewat pose-posenya untuk majalah tersebut. Namun ada sebuah foto kontroversial, sebuah pose dengan pakaian berbau Indian dikenakan Michelle. Figur Michelle yang memakai kemeja flannel, rambut palsu yang dikepang, serta pemakaian bulu pada rambut, dikritik membuat stereotype terhadap suku Indian. “Berhenti dukung gambaran cliché terhadap image para suku Indian,” komentar blog Jezebel menanggapi cover shoot tersebut. “Rasisme adalah rasisme, tak peduli era apapun dalam sejarah yang ingin kita tampilkan,” tambah Jezebel.

Menanggapi kritikan dan protes masyarakat, kepada E! majalah Inggris itu menjelaskan bahwa ‘Tak ada maksud untuk meniru citra’, ataupun ‘meremehkan dan mengelompokkan etnis tertentu’. “Sementara ini kami membantah beberapa masukan akan adanya rasisme dalam konten majalah ini. Kami lebih merasa malu bahwa siapa pun menafsirkan hal tersebut dengan sendirinya,” tambah juru bicara AnOther Magazine. Well what do you think about Michelle cover shoot on the magazine Fimelova?

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading