Pada awal tahun 2012, setelah diterbitkannya trilogi novel berjudul Fifty Shades Darker dan Fifty Shades Freed, beberapa perusahaan film asal Hollywood menaruh perhatian khusus untuk membuat adaptasi dari trilogi tersebut. Kepercayaan E.L. James jatuh pada Universal Pictures dan juga Focus Features, yang mendapat hak tayang Fifty Shades Of Grey secara sah. �Mereka memiliki latar belakang hebat soal menangani materi yang sulit,� komentar E.L. James kepada pilihannya untuk Focus Features, perusahaan film yang telah merilis karya terkenalnya, seperti Lost In Translation dan The Pianist.
Jakarta Selain menarik perhatian dunia perfilman Hollywood, industri film dewasa pun tertarik untuk mengadaptasi kisah dari novel trilogi tersebut. Pada bulan Juni 2012 lalu, sebuah perusahaan film dewasa bernama Smash Pictures mengumumkan maksudnya untuk membuat film versi dewasa dengan judul �Fifty Shades Of Grey: A XXX Adaptation�, dengan tanggal rilis 10 Januari 2013. Tak terima, November tahun lalu Universal Pictures menuntut Smash Pictures dengan alasan �melanggar hak cipta� dan bukan ditayangkan dalam bentuk parodi, melainkan �menyalin tanpa syarat� yang dapat �merusak reputasi buku�.
Memang, novel trilogi milik E.L. James ini bergenre kisah asmara yang berbau erotis. Namun Smash Pictures hanya menampilkan adegan dewasa berbau ponografi, sedangkan Universal Pictures akan mengemas kisah penuh seksual ini menjadi sebuah film besar yang dapat diterima masyarakat.
Advertisement
Menurut dokumen pengadilan yang mengurus masalah ini, kesepakatan telah dicapai kedua belah pihak dengan syarat �Smash Pictures membayar uang sebanyak yang telah disetujui kepada Universal Pictures dan E.L. James atas pelanggaran hak cipta dan pelanggaran terhadap merek dagang�. Semoga dengan berakhirnya masalah ini tak akan ada lagi kasus terkait kehadiran novel trilogi Fifty Shades Of Grey itu.