Advertisement
Next
Sudah banyak judul film horor yang mengetengahkan tema anak kecil dengan masalah supernatural. Kalau “Sixth Sense”, “Case 39”, atau “The Orphan” sudah pernah kamu nikmati, “Mama” patut ditonton untuk menambah perbendaharaan tentang horor bersetting keluarga.
Sebagai seorang yang penakut, “Mama” sebenarnya tidak terlalu horor. Dengan bumbu drama keluarga yang alami dan make believe, sebagai penonton perempuan kamu kemungkinan besar akan berkaca-kaca atau minimal terenyuh dengan adegan kekeluargaan yang menyentuh.
Advertisement
Bercerita tentang dua gadis kecil, Victoria (Megan Charpentier) dan Lily (Isabelle Nélisse) yang terabaikan di sebuah pondok terpencil di dalam hutan. Ibu mereka dibunuh oleh suaminya sendiri, dan setelah itu membawa lari kedua puterinya. Tak diketahui kabarnya, lima tahun kemudian Victoria dan Lily berhasil ditemukan dalam keadaan yang mengenaskan. Tak terurus dan bertingkah laku seperti binatang. Itulah sebabnya Lucas (Nikolaj Coster-Waldau), sang paman, dan istrinya, Annabel (Jessica Chastain) bersedia mengurus dan merawat mereka.
Namun, ada yang hal aneh lain dari Victoria dan Lily, yaitu sosok tak nyata yang mereka sebut “Mama”. Awalnya, itu hanya dianggap sebagai efek psikologis karena mereka ditinggalkan sekian tahun oleh orang tuanya, sehingga menciptakan sosok khayalan untuk menjaga dan menyayangi mereka layaknya anak. Tapi, makin hari, pasangan Lucas dan Annabelle semakin banyak menemukan fakta dan pertanda, diikuti dengan kejadian-kejadian aneh, yang menyadarkan mereka kalau “Mama” yang disebut-sebut itu, memang benar ada…hanya tak terlihat.
Next
Guillermo del Torro jelas adalah nama yang penting di film ini. Mengambil posisi sebagai executive producer, Torro menjadikan film drama/horor ini indah secara visual. Sosok supernatural, Mama, dibuatnya menjadi tak murahan yang biasanya malah menjadi bahan celaan di beberapa film horor yang tak memikirkan secara matang tata rias sang hantu. Berkesan gelap dan mencekam, penonton sekaligus dibuat terkesima dengan betapa detailnya Torro memikirkan bagaimana menampilkan perempuan tampil cantik walaupun itu hanyalah roh. Alur maju mundur juga tak membingungkan untuk diikuti, karena ditampilkan dengan bagus dan sangat well designed. Andres Muschietti, sutradara asli Spanyol pun terbilang jenius. Menjadi film layar lebar pertamanya, Andres berhasil menghadirkan adegan mencekam yang tak pasaran.
Dari segi cast, menikmati penampilan Jessica Chastain di film ini jelas sangat memuaskan rasa rindu setelah tahun lalu ia gemilang di “The Help”. Berperan sebagai perempuan dari band rock yang akhirnya menemukan maternal instinct, akting perempuan berbibir istimewa ini sangat alami dan memang menjadi “jimat keberuntungan” untuk menjadikan film ini Box Office. Bersanding dengan Nikolaj Coster-Waldau dari serial produksi HBO, “Game of Thrones”, Chastain mampu tampil seimbang tanpa harus membuat timpang karena dari segi ketenaran jelas ia adalah selling point utama film ini.
Saran kami, bawa sebanyak-banyaknya teman untuk menyaksikan “Mama”. Selain karena ini adalah horor dan sudah pasti mengejutkan jantung dari efek suaranya, film ini menyenangkan untuk dibahas kembali usai keluar dari ruang teater. Memiliki latar belakang cerita yang kuat dan tak mengada-ada, kami bisa bilang kalau horror movies have never been so enjoyable like this one.