Diskriminasi Terhadap Pengidap HIV/ AIDS, Pisahkan Anak dari Ibu Kandung

Cerita Jakarta: Ketika AIDS merampas hak asuh orang tua atas anak kandungnya

Buat kamu yang pernah menyaksikan film omnibus Perempuan Punya Cerita yang langsung ditarik dari perederan tak lama setelah tayang di bioskop, pasti sudah tidak asing lagi dengan Cerita Jakarta. Cerita Jakarta merupakan salah satu bagian cerita yang terdapat dalam Perempuan Punya Cerita. Dibintangi oleh Susan Bachtiar, Cerita Jakarta mengangkat kisah seorang ibu penderita AIDS.

Laksmi (Susan Bachtiar) harus menderita HIV/ AIDS karena tertular oleh suaminya yang sudaah lebih dulu meninggal karena penyakit tersebut. Mengetahui menantunya terkena penyakit AIDS, orang tua dari mendiang suaminya pun memaksa untuk mengambil alih hak asuh atas anaknya dan menyalahkan Laksmi atas kematian anak mereka.

Sebagai seorang ibu, Laksmi pun berusaha menempuh cara apapun agar bisa tetap bersama anaknya. Rumah, mobil, dan harta Laksmi habis karena sebelum meninggal suaminya banyak meninggalkan utang sehingga harta Laksmi terpaksa diserahkan kepada para penagih utang untuk membayar perbuatan suaminya semasa hidup.

Mencoba hidup bertahan bersama anaknya dengan peninggalan ala kadarnya dan juga penyakitnya yang semakin memburuk, lama-kelamaan Laksmi pun akhirnya menyerah dalam menghadapi masalah penyakit dan juga masalah dengan mertuanya. Merasa tidak mungkin bisa menjamin masa depan putrinya, Laksmi pun akhirnya menyerahkan putrinya kepada pihak mertua dan berjuang menjalani sisa hidup dengan penyakit mematikan yang dideritanya.

Bening: Apa jadinya hidup seorang anak yang terpaksa menerima warisan HIV/ AIDS?

Tentu kita tahu dan sadar bahwa HIV/ AIDS bisa menular dengan kontak tertentu dan yang sudah pasti adalah menurun kepada anak jika pasangan penderita HIV/ AIDS memutuskan untuk memiliki keturunan. Seorang ibu yang menderita HIV/ AIDS juga pastinya akan melahirkan anak dengan penyakit yang sama.

Bening bercerita tentang kehidupan seorang anak yang harus menjalani hidup dengan warisan HIV/ AIDS yang ia terima dari kedua orang tuanya. Lahir menderita AIDS tidak lantas membuat tokoh Danar membenci kehidupannya.

Bening mencoba membuka mata para pencinta film untuk kembali berpikir apa yang akan terjadi jika kita menjadi pengguna narkoba dan juga melakukan seks yang tidak aman. Bahwa ada kehidupan dan masa depan seorang anak yang mungkin akan terancam akibat perbuatan kita, masih kurang menjadi bahan pertimbangan. Pada akhirnya, anak pulalah yang akan menjadi korban dan menerima hasil perbuatan yang dilakukan oleh orang tua mereka sebelumnya.

Ulfie Pulang Kampung: Perjuangan seorang waria pengidap HIV/ AIDS menghadapi diskriminasi keluarga dan masyarakat

Stigma negatif masyarakat masih belum bisa terlepas dari sosok seorang waria (wanita pria). Ulfie Pulang Kampung bercerita tentang seorang waria asal Aceh yang mengadu nasib di Jakarta. Seperti yang kita tahu bahwa Aceh merupakan salah satu daerah di Indonesia yang cukup keras terhadap agama. Dan sikap keras inilah yang harus dihadapi Ulfie ketika ia memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Aceh.

Ketika menginjak Aceh, Ulfie menemukan kenyataan bahwa sangat sedikit akses informasi tentang HIV/ AIDS yang bisa diperoleh oleh masyarakat Aceh, terutama para rekan sesama warianya. Melihat kenyataan demikian, Ulfie pun berniat untuk melakukan perubahan pada kota kelahirannya.

Namun ternyata, tanpa diketahui oleh Ibu dan keluarganya, Ulfie juga merupakan seorang pengidap HIV/ AIDS. Walaupun demikian, Ulfie tetap bertekad untuk membuat perubahan di Aceh agar masyarakat Aceh bisa mengakses beragam informasi yang mereka perlukan seputar HIV/ AIDS. Tentu usaha Ulfie tidak berlangsung mulus karena ia harus menghadapi kondisi keluarga dan masyarakat Aceh yang masih diskriminatif.