Advertisement
Next
Pada tahun 2006, Dinda Nawangwulan, yang kini bekerja pada sebuah perusahaan oil and gas dan juga berprofesi sebagai makeup artist, divonis menderita kanker payudara stadium 1. Belum selesai menjalani pengobatan kanker payudara yang ia derita, dokter kembali menyatakan bahwa ada titik kanker lain yang bersarang di tubuh Dinda.
Mulai dari pengangkatan payudara, rekonstruksi, hingga kemoterapi harus Dinda jalani untuk bisa lepas dari penyakit yang cukup ditakuti orang ini. Ingin membantu menyebarkan semangat positif kepada sesama penderita kanker, Dinda mulai mencoba berbicara sharing dari talkshow ke talkshow kepada para penderita kanker.
“Awalnya saya mulai sharing tentang penyakit kanker yang saya derita lewat undangan-undangan dari teman-teman dekat saya. Saya memang sempat bilang kepada almarhum suami saya bahwa suatu saat saya ingin membuat foundation yang mendukung kanker payudara yang bisa menyemangati penderita kanker untuk nggak perlu takut pada penyakit ini. Karena justru yang membuat para pasien kanker drop adalah kondisi psikis mereka yang sudah negative thinking terlebih dahulu dalam menghadapi penyakit mereka,” ujar Dinda.
Advertisement
"Justru yang membuat para pasien kanker drop adalah kondisi psikis mereka yang sudah negative thinking terlebih dahulu dalam menghadapi penyakit mereka."Sejak saat itulah Dinda mulai lebih sering bicara dari satu acara ke acara lain untuk memberikan semangat kepada penderita kanker dan berpikir positif tentang penyakit yang sedang mereka derita. Akhirnya, Dinda membentuk komunitas Pink Shimmer Inc, sebuah komunitas yang memberi dukungan kepada para penderita kanker payudara, bukan hanya melalui berbagai tetapi juga dengan mengadakan kelas-kelas makeup khusus sehingga para penderita kanker bisa tetap tampil stylish.
Next
“Kanker itu sebenarnya adalah penyakit yang bergantung dengan pikiran. Jika kita terus ber-positive thinking maka secara otomatis seluruh organ tubuh kita juga akan bekerja secara positif. Akhirnya, saya sudah mulai teratur berbagi dengan para penderita kanker payudara melalui kelas yang saya buka ataupun sekadar konsultasi. Karena saya punya keahlian lebih di bidang beauty, akhirnya saya pun mengutarakan niat saya untuk membuka beauty class untuk para penderita kanker kepada almarhum suami. Saya membuka beauty class gratis untuk para penderita kanker payudara dengan tujuan agar mereka bisa tetap terlihat tidak seperti orang sakit. Saya percaya dengan demikian pasti akan memberikan aura positif tersendiri untuk mereka. Nggak hanya sekadar beauty class, kelas ini pun disertai dengan sesi sharing dan juga konsultasi, sampai akhirnya terbentuklah Pink Shimmer Inc. yang nantinya diharapkan bisa menjadi bagian dari program CSR Shimmer Inc., usaha yang saya buat bersama teman-teman saya,†Dinda bercerita.
Dinda sadar bahwa dengan mengeluarkan kata-kata positif dan berbagi pengalaman hidup bisa membantu untuk membangkitkan semangat hidup para penderita kanker payudara. “Saya percaya bahwa perkataan yang keluar dari mulut kita maupun orang lain bisa memengaruhi kita dalam menjalani hidup. Sejak saya dinyatakan bebas kanker tahun lalu, saya memutuskan lebih baik menjauhi orang-orang yang hanya bisa mengeluarkan kata-kata dan obrolan negatif daripada saya juga terbawa arus negatif yang ia keluarkan. Karena saya ingin menjadi orang yang hidup positif,†ujar Dinda.
Advertisement
Next
So, daripada harus menularkan aura negatif kepada lingkungan sekitar dengan perkataan dan obrolan-obrolan negatif, sebaiknya kita lebih memerhatikan lagi apa yang hendak kita keluarkan dari mulut kita. Bukankah akan lebih baik jika ternyata obrolan dan perkataan yang keluar dari mulut kita bisa memotivasi orang lain daripada malah membuat orang lain hidup dalam aura negatif? Yuk, dukung gerakan untuk lebih positif dalam berbicara bersama FIMELA.com melalui program Speak for Peace.
Speak4Peace adalah salah satu campaign ulang tahun kedua FIMELA.com. Bersama Speak4Peace kami juga mengadakan seminar sehari Fimela: IWOW Conference, ikutan yuk! Petunjuk lebih lanjut bisa kamu baca di sini.
Empowered by