Advertisement
Next
Harvey Malaihollo – Lolita Malaihollo
Sosok Harvey sebagai seorang seniman senior, tidak bisa jauh dari peran istrinya sendiri, Lolita Malaihollo. Perempuan berperawakan mungil ini, terlihat senantiasa berada di samping Harvey kemana pun dia berada. Harvey sendiri mengakui bahwa keterlibatan istrinya sangat besar dalam perjalanan kariernya. Dengan lugas ia mengatakan bahwa perkembangan kariernya hingga sekarang, sangat terkait erat dengan peran istrinya.
Advertisement
“Dukungan orang-orang terdekat, termasuk istri saya sebagai business manager, menjadi semacam bahan bakar untuk karier saya. Saya tidak mengatakan kalau tanpa dia saya tidak bisa apa-apa, tapi dengan berjalan bersamanya saya bisa lebih maju,” ujar Harvey.
Kerja sama antarsuami dan istri itu dimulai dari tahun 1995 saat Harvey mencari seseorang untuk memegang segala urusan tentang karier menyanyinya. Saat itu, Lolita sedang menangani Denny Malik dan berjalan baik. Terpikirlah oleh mereka kalau untuk mencoba bekerja sama ketimbang harus repot mencari orang lain yang cocok untuk digandeng sebagai manajer.
“Saat itu kami mencoba dulu selama enam bulan untuk melihat bagaimana jadinya bila kami bekerja sama. Lepas dari masa percobaan itu, ternyata Harvey merasa cocok saya handle. Begitu pun saya, yang merasa sevisi dengannya untuk memajukan kariernya. Jadilah sampai sekarang kami bekerja sama,” kisah Lolita.
Intrik pekerjaan sudah pasti ada, mengingat hubungan suami-istri saja sudah sangat kompleks, ditambah dengan urusan kerjaan. Lolita mengakui betul bahwa pekerjaan ini memang tricky, karena tantangan bukan hanya datang dari pihak luar saja, tapi juga dari dalam diri sendiri.
“Dilema yang berasal dari diri saya sendiri adalah tantangan. Sebagai seorang business manager, saya harus berpikiran bagaimana mencarikan proyek sebanyak-banyaknya untuk kemajuan karier Harvey. Tapi, di sisi lain kepala saya, sedikit bimbang karena perasaan saya sebagai istri tidak ingin suami saya terlalu banyak bepergian dan lama meninggalkan anak-anak. Di situlah saya ditantang untuk bisa menyelaraskan dua peran saya dengan adil dan baik. Untungnya, Harvey adalah orang yang sangat family man, sehingga tanpa harus diatur sedemikian rupa, dia sudah pasti akan selalu kangen pulang dan menghabiskan waktu dengan anak-anaknya. Peraturan yang ditetapkan Harvey juga membantu kelancaran hubungan bisnis dan keluarga kami, yaitu anak-anak harus diajak bila ia mengadakan show selama dua minggu atau berdekatan dengan momen liburan, seperti Natal dan Tahun Baru,” urai Lolita.
Melewati berbagai tantangan sulit, Lolita lalu mengatakan kalau tidak selamanya bekerja dengan pasangan sendiri susah. Ia dan Harvey punya contoh kasus yang menyenangkan.
“Ketika menyiapkan show di luar kota atau di luar negeri, saya biasanya harus kerja ekstra keras, mengangkat-angkat beberapa barang, dan itu membuat Harvey tidak tega untuk melihat saya melakukan itu. Tapi, selalu saya tegaskan kalau ini adalah peran saya sebagai manajer, bukan istri, jadi dia tidak boleh ikut campur. Baru setelah kami berada di kamar hotel dan berpakaian tidur, dia mengambil alih tugas sebagai suami dengan memijat kaki saya,” kisahnya sambil tersenyum.
Telah menjalankan peran sebagai business manager untuk Harvey selama kurang lebih 15 tahun, Lolita tidak langsung menilai bahwa urusan bisnis lebih enak dipegang oleh orang terdekat. Menurutnya, itu kembali lagi ke kesamaan visi antara sesama rekan bekerja.
“Mau dengan suami atau istri sendiri, kalau tidak memiliki visi yang sama dalam hal pekerjaan, tentu saja hal ini tidak akan berjalan dengan baik. Tetap harus dilihat apakah visi yang diinginkan oleh partner bekerja, sejalan dengan arah pikiran sang manajer. Puji Tuhan pilihan kami untuk bekerja sama ternyata cocok dan mendatangkan berkat,” jelas Lolita.
Next
Nola Be3 – Baldy Mulia
Menjalin kerja sama dengan pasangan sendiri juga dijalani oleh Nola. Ia beserta Widi Mulia dan Cynthia Lamusu yang tergabung dalam Be3, mempercayakan masalah manajerial mereka kepada Baldy yang tak lain adalah suami Nola. Menurut Nola, hal tersebut berlangsung tanpa sengaja yang dimulai saat Be3 keluar dari manajemen mereka yang lama.
“Saat kami keluar dari manajemen terdahulu, kami masih punya sejuta ide di kepala, tapi nggak tahu harus bagaimana merealisasikannya karena terbiasa diurusi oleh tim manajemen. Sempat Be3 vakum karena hal tersebut. Baldy sebagai orang terdekat saya, melihat keadaan tersebut dan mencoba melakukan sesuatu agar keadaan itu tidak berlangsung lama. Di situlah Baldy berinisiatif untuk membantu dengan menggerakkan kami membuat single. Ia mencarikan musisi, komposer, dan hal-hal lain yang dibutuhkan untuk menggarap lagu. Berawal dari itu, mulailah kami terpikir untuk mempercayakan Baldy sebagai manajer kami,” ceritanya Nola.
Sedikit berbeda dengan Lolita yang telah berpengalaman untuk memanajeri figur publik, Baldy berangkat dari latar belakang yang sama sekali tidak berkaitan dengan dunia hiburan. Tanpa pengalaman apa-apa, Nola merasa itu bukan masalah.
“Dari awal kami berpacaran sampai akan menikah selama 9 tahun, Baldy selalu saya kenalkan dan ikutkan di segala hal yang berhubungan dengan pekerjaan saya. Untungnya, Baldy adalah orang yang cepat bergaul. Ia senang mengobrol dengan siapa saja dan cepat mengerti, sehingga bisa memahami ritme pekerjaan di dunia hiburan seperti apa,” jelas Nola.
Antara Nola dan Baly pun, telah menetapkan garis batasan yang tegas antara urusan pribadi dan professonal untuk menghindari intrik.
“Peraturan yang paling utama adalah tidak boleh membicarakan urusan pekerjaan di rumah. Segala urusan pekerjaan juga tidak didiskusikan hanya kepada saya saja, tapi dikemukakan di forum atau group chat. Profesionalitas juga dibuktikan dengan kebesaran hati kami masing-masing untuk dikritik. Kalau saya salah, dia bisa menegur saya secara profesional seperti dia menegur personil Be3 yang lain. Begitu juga sebaliknya, kami boleh menegur Baldy bila ada kesalahan. Itu bisa dilakukan karena peran kami jelas, yaitu ketika menyangkut kerjaan no heart feeling, just work,” katanya.
“Kami juga tidak akan membiarkan masalah pekerjaan berlarut-larut diributkan. Baldy dan saya adalah tipikal orang yang hangat, yang masih saling merindukan dan menyayangi. Sikap kami yang tidak pernah terlihat bertengkar, dicontoh langsung oleh ketiga anak kami yang mengatakan kalau mereka tidak ingin bertengkar dengan sesama saudara mereka karena kami sebagai papa mamanya tidak melakukan itu. Senang rasanya bisa mencontohkan hal yang baik kepada anak kami,” cerita Nola sumringah.
Sejauh ini, Nola merasa bahwa pilihannya dan teman-teman Be3 memilih Baldy untuk mewakilkan mereka adalah pilihan yang baik. Mulai dari urusan teknis sampai sisi kenyamannya sebagai partner kerja, bisa terpenuhi dari Baldy.
“Dari sisi bisnis, latar belakang Baldy sebagai seorang businessman yang sudah paham benar dengan urusan negosiasi harga dan lain-lain, sudah tepat. Di sisi kenyamanan, itu juga didapatkan dari Baldy karena ia adalah orang yang terbuka untuk diskusi dan pandai memilah urusan sesuai tempatnya. Yang terpenting untuk bisa bekerja sama dengan siapapun, baik itu orang lain atau pasangan sendiri, adalah kenyamanan. Ketika memang dirasa nyaman untuk diatur oleh pasangan, coba dijalani saja bagaimana perkembangannya. Di kasus saya, awal kerja sama yang sifatnya sekadar membantu, bisa berlanjut menjadi kerja sama yang serius, namun tetap nyaman,” tutupnya.