Rieka Roslan, Bersyukur Terlambat Menikah

1. Rieka baru saja mengeluarkan album baru bertajuk Rendezvous yang menceritakan pertemuan dengan Tuhan, cinta, para sahabat, dan semua hal yang mewarnai hidup.

2. Rendezvous merupakan proyek idealis Rieka Roeslan yang tulisan-tulisannya dikumpulkan sejak tahun 2007.

3. Salah satu single dalam album itu, “Juwita Cintaku”, ditulis Rieka terinspirasi dari keharmonisan dan keromantisan hubungan ayah dan ibunya.

4. Kehidupan seorang Rieka tak semulus yang orang bayangkan, karenanya kehidupan sekarang yang baginya serbainstan dan mudah membuat ia malu mengeluh.

5. Saat kecil, Rieka bahkan sempat mengalami masa-masa harus meminum air tajin sebagai pengganti susu.

6. Seluruh keluarga Rieka sendiri adalah seniman. Ayahnya seorang pemain Kontrabass, ibunya penyanyi, dan kakak-kakaknya juara Bintang Radio Indonesia (BRI).

7. Walaupun berasal dari keluarga seniman, keluarga besarnya kurang setuju jika ia ikut terjun ke dunia seni tanpa mengantongi ijazah, karenanya ia dituntut menyelesaikan sekolah sebelum menentukan masa depannya sendiri.

8. Di balik dinginnya Kota Sukabumi, Rieka kecil sudah banyak menulis lagu. Sering melamun dan tak konsen belajar membuat ia sering mendapat teguran dari guru.

9. Ia pun mengaku lebih suka menulis ketimbang bernyanyi karena terlalu banyak kegelisahan yang ingin ia bagi ke orang lain.

10. Rieka berencana menulis buku yang menceritakan proses terciptanya Rendezvous. Ia ingin orang lain tahu kalau seorang penulis butuh momen untuk menghasilkan karya.

11. Bicara emansipasi, bagi seorang Rieka Roslan tak boleh keluar dari jalurnya karena perempuan tetap harus menyadari kodrat sebagai ibu dengan segala tanggung jawabnya.

12. Saat ini pun Rieka sedang mempersiapkan single anyar 5 Wanita dan album baru The Groove, setelah sebelumnya sempat hengkang dari band yang membesarkan namanya itu.

13. Rieka percaya seorang penulis tidak boleh egois. Karenanya, ketika sebuah lagu butuh dinyanyikan oleh orang, ia akan memberikan lagu itu pada orang lain. Penulis perlu tangan banyak untuk menyampaikan pesan, aku Rieka.

14. Perempuan kelahiran 23 Januari 1970 ini masih memiliki darah Pakistan dari sang ibu.

15. Rieka sendiri mengaku sangat dekat dan sangat mirip dengan ibunya.

16. Suami Rieka, Muhammad Amri Akil, adalah sahabat Rieka sewaktu SMA. Mereka kembali bertemu saat reuni dan menikah setahun setelahnya.

17. Sebelum memutuskan menikah, Rieka mengajukan 2 syarat pada sang suami. Pertama, tidak memisahkannya dengan sang  ibu. Kedua, tidak memintanya berhenti menulis dan bernyanyi.

18. Menurut Rieka, pernikahan harus dilalui oleh setiap perempuan, “Dengan menikah kita tidak akan menjadi manusia yang egois. Perempuan juga butuh teman untuk bicara dan berpegangan,” ungkapnya.

19. Rieka mengaku menikah adalah proses menyenangkan. Ia malah lebih menikmati pernikahannya di usia yang tak lagi muda karena bisa lebih bersyukur setelah lama merasakan kesendirian.

20. Menikah di usia 41 tak membuat Rieka menyesal.

21. Satu hal yang lebih membuatnya sedih: belum dikaruniai momongan.

22. Rieka punya impian bisa terus memberikan apa yang sudah ia dapatkan selama ini. Perjalanan hidup dan karier yang ia rasa sudah cukup panjang itu ingin dibagikannya kepada orang lain, sementara ia pun masih terus belajar dari senior-seniornya.

23. Kesibukan lain Rieka saat ini adalah memberikan workshop ke beberapa daerah bersama tim musiknya, dari workshop vokal, gitar, piano, bass, sampai drum. Salatiga, Sukabumi, dan Bandung sudah ia jelajahi untuk menjalankan misi tersebut.

24. Dengan kesibukannya, Rieka tetap menyempatkan diri berlibur bersama suami. Kebersamaan mereka adalah waktu yang berharga, sehingga ketika Rieka bekerja di hari libur, sebisa mungkin Akil mendampinginya. “Aku malah bangga kalau suami menemaniku. Aku mau dia ikut supaya dia tahu aku bukan perempuan biasa dan punya pencapaian,” katanya percaya diri.

25. Untuk menikmati waktu santai dengan maksimal, biasanya Rieka memilih cuti tiap dua bulan sekali. “Dan tetap menulis di sela-sela waktu santai itu!” tambah Rieka dengan antusias, tak bisa sedetik pun mengabaikan ide yang siap ditumpahkan ke atas kertas.