Fimela.com, Jakarta Jumat (4/5/2018) petang, Bintang.com berkesempatan untuk bertemu dengan Jeremy Thomas di sebuah tempat kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat. Di tempat itu, sedianya Jeremy Thomas dan Luna Maya akan menjalani sebuah sesi pemotretan guna kebutuhan promosi film berjudul Sabrina.
Jeremy Thomas menjadi salah satu pemain yang terlibat dalam film produksi Hitmaker Studio tersebut. Sambil menunggu segala persiapan terkait pemotretan tersebut selesai, proses wawancara pun berlangsung santai.
Advertisement
BACA JUGA
Â
Tak hanya membahas soal peran paranormal yang dimainkan di film Sabrina, pertemuan Bintang.com dan Jeremy Thomas pun berkembang ke bahasan soal industri sinetron Tanah Air. Bisa dimaklumi, pria 47 tahun itu sempat disebut sebagai raja sinema layar kaca di era 90-an.
Sejak memulai kiprahnya di layar kaca pada 1993, Jeremy Thomas diketahui sudah membintangi puluhan judul sinetron. Beberapa diantaranya bahkan bertahan dalam kurun waktu yang cukup lama di televisi. Di era tersebut, nama Jeremy Thomas menjadi jaminan kesuksesan sinetron yang dibintanginya, baik dari rating dan share.
Â
Diakui Jeremy Thomas banyak perbedaan proses produksi di eranya dengan saat ini. Ia juga mengakui, industri pertelevisian di Tanah Air memang tengah maju pesat, sehingga dibutuhkan 'gerakan' cepat untuk mengakomodir keinginan para pemirsa, termasuk dengan cara kerja pembuatan sinetron.
Perihal tema, meski ada perubahan, menurut Jeremy Thomas, tak pernah lepas dari kisah cinta remaja, perselingkuhan hingga kisah miris rakyat jelata. Jeremy Thomas yang belum bisa mengikuti ritme kerja produksi sinetron saat ini, memutuskan untuk belum mau bergabung. Apalagi ia masih memiliki banyak kesibukan bisnis. Ia lebih memilih untuk berakting di layar lebar, lantaran waktunya yang tidak terlalu padat.
Â
"Dulu saya untuk satu peran (sinetron), saya tiga bulan sebelumnya sudah terima skenario, rapih semua yang namanya pre, pro, dan post (production) itu rapih sekali. Kalau sekarang kan tidak, saya bisa di-WhatsApp tiba-tiba untuk syuting. Saya tidak bisa berakting tiba-tiba," ujar Jeremy Thomas.
Â
Advertisement
Jeremy Thomas belum ingin berakting di sinetron
Jeremy Thomas, rupanya masih memegang idealisme dalam berakting. Menurut Jeremy Thomas, mungkin para pemain sinetron saat ini bisa mengikutinya atau ada sebagian artis era 90-an yang bisa menyesuaikan. Namun baginya, ia merasa tak biasa untuk mengikuti alur syuting sinetron stripping.
Jeremy juga tak ingin gegabah mencoba hal yang tak bisa dilakukannya dengan maksimal. Ia pun tak peduli dianggap kolot oleh sebagian rekannya. Namun, pastinya ayah dua anak itu punya alasan untuk sementara ini tak kembali bermain sinetron stripping.
Â
"Saya banyak tawaran yang sifatnya cepat sekali, harus syuting tiba-tiba tanpa baca skenario, itu saya nggak mau," ujar Jeremy Thomas sambil tersenyum.
Tak ingin kemampuan aktingnya tidak dimanfaatkan, Jeremy Thomas melirik industri perfilman. Ia juga memuji perkembangan dunia perfilman Tanah Air yang sudah semakin maju. Baik dari kreativitas maupun jumlah produksinya.
"Film sekarang jauh lebih baik, jumlah sinema terus tumbuh dan berkembang, produser-produser muda, sineas muda, filmaker- filmaker yang antusias terhadap industri ini juga cukup banyak," ujar Jeremy Thomas.
Â
Jeremy Thomas hijrah ke layar lebar
Idealisme Jeremy Thomas di dunia akting kemudian membawanya 'hijrah' ke layar lebar. Melalui film, diharapkan ayah dari Axel Matthew dan Valerie Thomas itu, kemampuan aktingnya bisa kembali maksimal.
"Film adalah wadah yang menarik buat saya sekarang, karena di film itu kreativitasnya itu unlock," ujar Jeremy Thomas yang memuji kreativitas sejumlah sineas muda.
Â
Dalam waktu yang tak lama lagi, wajah Jeremy Thomas memang akan menghiasi layar bioskop. Tak tanggung-tanggung, ia baru saja menyelesaikan dua film bergenre horor yang tinggal menunggu waktu tayang.
Menurutnya, dunia film merupakan arena bermain baru yang nyaman untuk dijajaki, lantaran mendapatkan tantangan yang lebih luas lagi.
"Jadi menurut saya film masih seperti itu, masih ada fungsi dari casting director, sutradara, pemahaman skenario, pemahaman tokoh, semuanya masih dalam tatanan yang baik," tegas Jeremy Thomas. Selanjutnya:Â Jeremy Thomas, Hot Daddy yang Nggak Mau Diam