Dianggap Rasis, Gwyneth Paltrow Dikecam Lewat Twitter

Rasisme, rasanya masalah ini bukanlah masalah yang baru kita dengar. Yang menjadi pertanyaan, apakah di era yang sudah modern, demokratis, dan selalu mengagungkan persamaan, rasisme masih juga terjadi?

Nyatanya, perlakuan dan anggapan sepele terhadap kaum kulit hitam pun masih terjadi hingga saat ini. Jika kamu salah satu penggemar olahraga bola, mungkin bisa dikatakan pertandingan bola adalah salah satu ajang yang paling sering menimbulkan perilaku rasis.

Ejekan dari satu supporter kepada supporter lain, ataupun ejekan dari satu pemain kepada pemain lainnya sering menjadi pemicu lahirnya perilaku rasis. Beberapa hari terakhir, salah satu negara peserta Euro pun mendapat sanksi dari panitia karena diduga supporter meneriakkan yel-yel yang berbau rasis.

Ternyata, perilaku rasis tidak hanya berkutat di dunia persepakbolaan. Istri vokalis Cold Play, Gwyneth Paltrow pun tersandung masalah rasisme karena salah satu tweet yang ia keluarkan dua minggu lalu.

Saat tengah berada di Paris bersama sahabatnya, Beyonce dan Jay Z, Gwyneth mengeluarkan tweet yang dianggap rasis, ‘Ni**as in paris for real @MrTeriusNash (the dream) tyty, beehigh ’ Hanya dalam hitungan menit, kritik dan protes dari berbagai kalangan pun muncul.

Menurut kalangan yang mengecam tweet Gwyneth, ‘ni**as’ merupakan sebuah kata yang sangat menyinggung orang-orang berkulit hitam karena berhubungan dengan sejarah kelam. Namun, merasa tidak bersalah, hingga saat ini Gwyneth belum meminta maaf atas tweet yang ia keluarkan.

Lagi-lagi lewat akun twitternya, Gwyneth membela diri dengan mengatakan apa yang ia keluarkan di twitter adalah judul lagu yang sedang dibawakan oleh Jay Z dan Kanye West karena memang tweet tersebut ia keluarkan saat ia menyaksikan penampilan sahabatnya di Paris. Terlepas dari sengaja atau tidak, rasanya nggak perlu lagi timbul masalah dengan akar rasis di era demokrasi seperti ini.