“Nggak setiap weekend ada film yang bisa ditonton sama anak-anak, beda dengan film dewasa. Film untuk anak dan pra-remaja kan, harus kita perhatikan betul kontennya, sementara film yang bisa benar-benar dinikmati keluarga paling cuma ada sebulan atau dua bulan sekali, kecuali Juni, Juli, Agustus tiap dua minggu sekali bisa ada film yang seru-seru. Jadi, itu sudah menjadi concern aku,†ungkap produser Langit Biru itu.
Gayung bersambut. Tahun 2006, saat menghadiri festival film internasional di New York, Nia juga sempat berkunjung ke festival film anak di sana, sebelum festival film internasional digelar. “Di situ suasananya menyenangkan banget. Orangtua, anak, terus ada open air screening di Battery Park, Central Park…satu kota seperti benar-benar enjoying the festival. Aku pikir kalau Jakarta punya hal kayak gini nih lucu banget. Mulailah aku berkenalan dengan panitianya dan mereka sangat men-support aku,†ujar Nia senang. Tahun itu juga Nia dan timnya mulai mempersiapkan festival film anak, termasuk menggalang dana. Festival film anak itu akhirnya bisa terealisasi pertama kali tahun 2009 dengan nama KidsFfest. Dan tahun ini adalah tahun keempat KidsFfest diadakan “Walaupun susah menggalang dana untuk acara seperti ini, tapi syukurlah tiap tahun kita bisa rutin bikin acara ini,†sambungnya.
Pemilihan film-film yang ditayangkan di KidsFfest tiap tahunnya dipilih berdasarkan film-film yang memang lagi booming di festival film anak internasional di New York atau Amsterdam tahun sebelumnya. KidsFfest tahun ini, misalnya, yang ditampilkan adalah film-film internasional tahun 2011. Dan tahun ini adalah tahun pertama KidsFfest menggunakan tema khusus, yaitu Say No To Bullying, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang tanpa tema, “Bukan lanjutan dari Langit Biru yang juga bertema bullying, tapi secara kebetulan film-film anak dari luar yang bagus itu rata-rata tentang bullying juga,†papar Nia antusias. Melalui KidsFfest, dari cerita-cerita anak yang pernah mengalaminya, Nia berharap masyarakat lebih terbuka lagi membicarakan bullying dan dengan lantang menolaknya.
Advertisement
Acara KidsFfest tahun ini sendiri berlangsung Jumat (27/4) ini sampai Minggu (29/4) serta Sabtu (5/5) dan Minggu (6/5) di Blitzmegaplex dan Blitz Atrium West Mall Level 8, Grand Indonesia. Kenapa tidak diadakan saat liburan sekolah? KidsFfest pertama, tahun 2009, memang diadakan bulan Juli, saat liburan, tapi justru anak-anak yang datang sedikit karena rata-rata sudah punya acara dengan keluarga atau pergi ke luar Jakarta. Nia menambahkan, “Jadi lebih baik bikin dua kali weekend, karena yang dicari itu hiburan saat weekend di bulan-bulan biasa. Ini kan, sebelum anak-anak ulangan umum, jadi bisa lihat hiburan dulu dan refreshing.â€
Nia juga mengaku dari tahun pertama sampai tahun ketiga jumlah anak yang antusias datang ke KidsFfest kian meningkat, “Tahun kedua dan ketiga peningkatannya lumayan menyenangkan. Dari tahun pertama yang cuma dihadiri sekitar 1.000 anak, tahun kedua meningkat dua kali lipat dan di tahun ketiga hampir mencapai 3.000 anak. Penginnya tahun ini ada peningkatan lagi.â€
Selain menghadirkan Fuchsia The Mini Witch dari Belanda, Karla and Jonas dari Denmark, The Liverpool Goalie dari Norwegia, Tomorrow Will Be Better dari Polandia, Garuda di Dadaku 2, dan film-film pilihan lainnya, KidsFfest juga mengadakan kompetisi film pendek yang bisa disaksikan cuma di hari pembukaannya, malam ini! “Mereka bikin keren dan lucu-lucu banget! Karena anak kecil sendiri yang bikin, jadi itu sesuai pengalaman mereka. Tahun ini aku benar-benar enjoy menyeleksi film-film pendek itu. Benar-benar dibikin sama anak-anak hebat! Jadi, jangan lewatkan untuk nonton karena cuma diputar waktu opening,†tutup Nia.