Sukses

Entertainment

Bulan Film Nasional: Film Indonesia (Justru) Diputar Di Luar Negeri

Next

Ada Apa Cinta (2002)Antusiasme masyarakat Indonesia terhadap film, semakin hari semakin tinggi. Inilah yang menjadi salah satu pemicu para pekerja film di Indonesia untuk terus mengeluarkan karya-karya terbaik mereka. Film Indonesia pernah berjaya pada akhir tahun 70-an dan 80-an. Namun, setelah itu film Indonesia seakan-akan mati suri. Baru pada tahun 2000, saat Mira Lesmana dan Riri Riza mengeluarkan karya terbaik film Indonesia setelah 10 tahun mati suri, Petualangan Sherina, perfilman Indonesia kembali bangkit.

Next

 

Petualangan Sherina (2000)Film yang ditujukan kepada anak-anak ini tidak hanya diminati oleh anak-anak. Hampir semua kalangan menyukai film musikal yang dibintangi oleh Sherina Munaf dan Derbi Romero ini. Dua tahun berselang setelah kemunculan Petualangan Sherina, Mira Lesmana, Riri Riza, dan Rudi Sudjarwo pun mengeluarkan film yang juga menyedot perhatian masyarakat, Ada Apa dengan Cinta. Bahkan, karena larisnya film tersebut, Ada Apa dengan Cinta juga perrnah diadaptasi menjadi sinetron di sebuah stasiun televisi swasta. Pasir Berbisik, Cin(T)a, 3 Hari Untuk Selamanya, Naga Bonar, dan Pintu Terlarang hanyalah beberapa gelintir film Indonesia yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat.

“Saya pikir saat ini perfilman Indonesia sedang dalam fase meraba mencari jati diri. Buktinya, karya-karya pekerja film Indonesia sangat beragam dan keberagaman seperti itu tetap diperlukan. Justru yang berbahaya adalah saat semua karya sudah seragam dan tidak ada variasi,” ujar sutradara Purnama Di Pesisir yang akrab disapa Ilun saat ditemui tim FIMELA.com. Tidak sedikit karya pekerja film Indonesia yang justru mendapat perhatian khusus di dunia internasional.

Next

 

Modus Anomali (2012)Sebagai salah satu contoh kebangkitan film Indonesia saat ini adalah mulai meliriknya industri film asing ke ranah film Tanah Air. Merah Putih sebagai contoh, merupakan perpaduan hasil karya anak negeri dan pihak asing. Dan saat ini, kembali muncul sebuah film action yang merupakan hasil kerja sama antara pekerja film dalam negeri dan juga pihak asing, The Raid. Nggak hanya itu, tidak sedikit juga film Indonesia yang mendapat tempat di berbagai ajang festival film internasional, baik film dokumenter maupun film komersil.

Saat ini genre film yang rupanya tengah berkembang di Indonesia adalah genre thriller. Setelah Rumah Dara dan Perfect House muncul pada tahun 2011, kini keluar lagi film thriller besutan sutradara Joko Anwar, Modus Anomali. Modus Anomali menjadi salah satu peserta festival film SXSW di Austin, Texas, dan diputar premier untuk masyarakat dunia. Sebelum mengikuti ajang SXSW, Modus Anomali juga telah memenangkan penghargaan film di Korea Selatan.

"Untuk masuk festival kita harus tahu strategi yang ingin dicapai, kita harus tahu juga section apa yang cocok dengan film kita. Kalau sudah punya target, berusaha cari tahu ke mana harus mengirimkan screener (dalam bentuk DVD) ke Festival ini, yang nantinya akan ada kurator yang menilai apakah filmnya layak atau tidak masuk ke dalam Festival ini," Lala Timothy, selaku Produser dari LifeLike Pictures berpendapat.

Semakin, berkembang dan dipercayanya film Indonesia di dunia internasional, merupakan pemicu dan cambuk tersendiri bagi para pekerja film untuk menghasilkan film yang lebih berkualitas lagi.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading