Advertisement
Next
Whitney Houston diduga nggak bahagia selama ini. Kariernya yang menjulang dan pernikahannya dengan Bobby Brown, satu per satu runtuh dan meninggalkannya seorang diri terpuruk dalam kesedihan dan kebangkrutan. Nggak habis pikir rasanya mengapa Whitney bisa seperti itu, bila mengingat bagaimana powerful-nya ia di era 80-90’an, dimana setiap tarikan suaranya menjadi hits dan membuatnya dipuja sebagai legenda. Bisa jadi, itu adalah akumulasi depresinya karena harus menyimpan rahasia bahwa ia punya ketertarikan dengan sesama perempuan, tapi harus terperangkap dalam pernikahan yang buruk.
Peter Tatchell, seorang aktivis gerakan persamaan hak untuk homoseksual dan transgender, menyaksikan sendiri bagaimana Whitney menemukan kebahagiaannya saat berpasangan dengan Robyn Crawford, asisten pribadi Whitney selama bertahun-tahun. Tatchell bertemu dengan sepasang “kekasih” tersebut di acara Reach Out & Touch HIV di London pada tahun 1991. Di acara itu, Tatchell mengaku bahwa Whitney dan Robyn nggak bisa menyembunyikan bahwa mereka sedang dimabuk cinta layaknya sepasang remaja dan jelas-jelas keakraban mereka lebih dari sekadar berteman.
Advertisement
Next
Bukan hanya Tatchell yang menangkap sinyal lain dari pasangan tersebut, karena di era 90-an rumor mereka sepasang pasangan cinta sesama jenis sudah sangat kencang beredar. Namun, baik Whitney maupun Robyn nggak ingin menanggapi praduga publik tersebut dan tetap lengket kemana pun mereka pergi. Akhirnya, Whitney-lah yang menganggapi rumor itu saat diwawancara oleh majalah “Rolling Stone” di tahun 1993, tapi dengan nada tinggi dan sedikit gusar.
“Tahukah kamu, saya lelah dengan semua ini. Orang-orang ingin tahu apakah hubungan kami hanya pertemanan. Kami telah berteman sejak kecil. Dia sekarang karyawan saya, saya yang mempekerjakan dia, dan kami masih sepasang sahabat. Itu saja. Apa kalau saya berteman dengan seorang perempuan berarti saya punya hungan lesbian dengannya? Itu omong kosong,” jawab Whitney merepet.
Daripada terus-terusan mengelak, akhirnya Whitney membuat pernyataan bahwa ia bukan lesbian dengan menikahi Bobby Brown di Juli 1992, yang dinilai banyak orang mengejutkan dan berisiko karena Brown sudah bereputasi sebagai bad boy. Kabarnya, pernikahan itu terjadi juga akibat Whitney ditekan oleh tuntutan keluarga, karier, dan reputasi pribadinya. Kekerasan dalam rumah tangga selama 14 tahun pernikahannya dan juga mungkin harus terpisah dengan sosok yang dicintai sesungguhnya, bisa jadi pemicu Whitney mengapa bisa sangat tenggelam dalam alkohol dan obat-obatan.
Advertisement
Next
Setelah kematian Whitney minggu lalu, Robyn pun muncul lagi di pemberitaan. Bukan untuk mengakui bahwa ia pernah terikat secara asmara dengan Whitney, tapi menuliskan surat bagaimana pandangannya tentang Whitney, yang diakuinya sebagai seorang sahabat dan malaikat untuknya.
“Dia memperkenalkan dirinya sebagai Whitney Elizabeth Houston dan saya langsung tahu bahwa ia istimewa. Nggak banyak orang yang memperkenalkan dirinya secara lengkap dengan nama tengah pada saat itu,” tulis Robyn tentang perkenalan pertamanya dengan Whitney saat ia berusia 16 tahun di sebuah pusat komunitas di East Orange, New Jersey.
Ia terlihat seperti seorang malaikat. Saat ibu saya pertama kali bertemu dengannya, ia berkata kepada Whitney ,’Kamu terlihat seperti malaikat tapi saya tahu kamu bukan.’ Dan, dia memang bukan seorang malaikat, tapi dia terlihat seperti malaikat,” ungkap Robyn sendu.
Kini, Whitney sudah tiada, beragam tribute pun sudah diadakan untuknya di seluruh dunia, bukan hanya di kampung halamannya di New Jersey. Tapi, cerita tentang Whitney nggak akan habis dibahas, karena masih begitu banyak misteri dan kisah yang menyangkut dirinya. Rest in Peace anyway, Whitney.