Pastinya nggak ada yang menyangka kalau Islam menempati urutan kedua sebagai agama dengan pengikut terbanyak di Cina. Sebanyak 22 juta penduduk Cina menganut agama Islam. Setengah penduduk muslim di Cina berasal dari kelompok etnis Hui, sedangkan sisanya adalah penduduk yang berasal dari wilayah Xinjiang dan Ningxia.
Nggak berbeda dengan muslim di Indonesia, muslim di Cina pun mempunyai tradisi tertentu saat merayakan Hari Raya Idul Fitri. Tradisi penghormatan terhadap leluhur di Negeri yang satu ini sangatlah kuat. Karena itu biasanya setelah selesai melaksanakan solat Ied, muslim di Cina biasanya terlebih dahulu akan berziarah ke makan untuk berdoa dan membersihkan rumah leluhur mereka sebelum bersilaturahim dengan tetangga dan kerabat.
Saat hari Raya Idul Fitri, sebenarnya tidak ada makanan khusus yang disajikan oleh masyarakat di Cina, tapi ada satu menu utama yang selalu ada saat Lebaran, yakni La Mian. FIMELA.com menelusuri tradisi Lebaran di Cina melalui petualangan kuliner asli Cina di Crsytal Jade La Mian Xiao Long Bao, Grand Indonesia.
Advertisement
La Mian adalah mi buatan tangan dengan ukuran yang sangat panjang. Biasanya Lamian disajikan dalam sup daging sapi atau domba. La Mian disajikan dalam ukuran yang cukup besar untuk porsi satu orang. Rasa kuah La Mian bisa dikatakan hampir seperti rasa bumbu kacang tanah dengan campuran rasa wijen yang sangat kuat.
Dalam acara petualangan kuliner dari Negeri Tirai Bambu, hidangan La Mian disajikan sebagai hidangan terakhir sebelum hidangan penutup ini dimaksudkan supaya kita nggak terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat saat makan. Sebagai hidangan awal, disajikan Daging Sapi ala Sichuan dengan Jamur Enoki. Seperti yang sudah bisa kamu tebak, semua masakan Sichuan pastinya akan terasa pedas. Jamur enoki yang dibalut dengan irisan tipis daging sapi terasa sangat empuk sejak saat gigitan pertama. Tapi, buat kamu yang nggak suka pedas harus berhati-hati dengan menu yang satu ini.
Sup Superior Pangsit Ayam pun menjadi hidangan selanjutnya. Semua makanan Cina biasanya selalu disajikan dalam keadaan panas, begitu juga dengan sup ini. Kuah kaldu ayam yang masih panas, sangat pas untuk menghilangkan rasa pedas dalam mulutmu setelah menyantap Daging Sapi ala Sichuan dengan Jamur Enoki. Untuk mendapatkan rasa yang sangat gurih, sup tersebut dimasak selama 4 jam hingga tulang ayam pun cukup lunak ketika digigit.
Menu selanjutnya yang keluar adalah Bebek Peking. Menu yang satu ini baru bisa dinikmati pengunjung Crystal Jade La Mian Xiao Long Bao sekitar bulan September nanti. Dahulu Bebek Peking hanya bisa dinikmati oleh para Kaisar Cina, tapi sekarang, semua kalangan masyarakat pun bisa menikmati masakan yang satu ini. Bebek Peking yang direndam dalam bumbu dalam waktu yang cukup lama kemudian di panggang sehingga menghasilkan kulit bebek yang sangat crispy. Kulit bebek tersebut kemudian dibungkus dalam kulit lumpia bersama irisan mentimun dan bawang. Nggak lupa, bumbu rahasia pun disajikan untuk membuat menu ini semakin terasa istimewa.
Usai menikmati kulit bebek garing dengan bumbu rahasia Crystal Jade La Mian Xiao Long Bao, kini giliran Tumis Udang “Kung Pao” dengan Kacang Mete yang keluar selanjutnya. Menu yang satu ini nggak kalah pedasnya dengan Daging Sapi ala Sichuan yang keluar di awal acara makan. Kesegaran udang, kelezatan bumbu “kung pao”, dan kerenyahan kacang mete menyatu dengan sempurna dalam sepiring Tumis Udang “Kung Pao” Kacang Mete.
Setelah mencicipi berbagai hidangan, kini sajian utama pun keluar untuk siap disantap selanjutnya, Sup La Mian ala “Sichuan”. Pedasnya La Mian ala Sichuan nggak seberapa dibandingkan dengan masakan bumbu Sichuan pada masakan sebelumnya. Dalam La Mian bumbu Sichuan kali ini, hanya bumbu kacang dan rasa wijen yang mendominasi lidahmu.
Usai menyantap hidangan utama, Kue Labu Panggang disediakan sebagai menu penutup petualang kuliner Lebaran di Negeri Cina. Di Cina, labu dikenal sebagai “makanan kecantikan”. Perempuan Cina percaya bahwa labu dapat membuat kulit mereka menjadi lebih bersinar dan juga melindungi kulit dari bahaya paparan sinar matahari. Kayaknya hidangan penutup ini memang sangat pas disajikan saat Hari Raya untuk membuat penampilanmu semakin cantik dan bersinar.
Ingin merasakan sensasi merayakan Lebaran di masyarakat Cina nggak berarti kamu harus benar-benar terbang k eke Negeri Tirai Bambu tersebut. Kamu bisa menikmati tradisi perayaan Lebaran masyarakat Cina melalui petualangan kuliner tradisional mereka!