Hey Friendster User, Sudahkah Kamu Selamatkan Datamu?

Rencana ini berefek pada akan dihapusnya account profile yang sudah ada, beserta semua foto, pesan surat, blog post, dan lainnya pada tanggal 31 Mei 2011 mendatang. Yang dipertahankan oleh pihak Friendster hanya basic profile dan daftar teman saja.

Situs yang diluncurkan pada tahun 2002 ini, bisa dibilang termasuk pionir di urusan situs jejaring sosial. Sejak kepopuleran Facebook menanjak, Friendster berjuang keras untuk mempertahankan eksistensinya. Namun sayang, sekuat apapun mereka berusaha dan berinovasi untuk mengikuti tren dan perkembangan pasar, Friendster masih jauh tertinggal, sehingga pada Selasa (26/4/2011) kemarin, pihak Friendster mengumumkan rencana desain ulang mereka. Friendster nggak berbicara secara detail akan diubah seperti apa situs ini, namun mereka hanya mengatakan kira-kira Friendster akan menjadi sebuah situs untuk casual gaming.

Langkah yang sudah dijalankan pihak Friendster tentang rencana “renovasi” situsnya adalah mengirimkan e-mail ke semua pengguna Friendster yang tercatat, untuk mem-back up segala detail informasi dan data pengguna yang ada di situs ini. Friendster juga menawarkan sebuah aplikasi eksportir di situsnya untuk memungkinkan pengguna mengunduh konten mereka ke situs pihak ketiga, seperti Flickr dan Multiply.

Friendster mengumpulkan hampir USD50 juta dari investor selama bertahun-tahun, tapi masalah teknis dan kegagalan lainnya membuat situs ini harus menyerah juga. Perlu diketahui, trafik dan penggunaan aktif di Friendster ini nyaris nggak ada alias flatline, layaknya detak jantung yang sudah hampir berhenti berdetak. Situs yang dibuat oleh Jonathan Abrams dan Peter Chin asal California tersebut, lalu diakusisi oleh MOL Global, perusahaan internet terbesar di Asia yang berbasis di Malaysia pada tahun 2009 dengan harga USD26 juta.

Ini sisi ironisnya, pihak Facebook diam-diam sudah membeli hak paten portfolio Friendster dari MOL Global pada tahun lalu, sehingga memberikan hak kekayaan intelektual kepada Facebook. Ini berarti, pihak Facebook mengantongi izin untuk melakukan kegiatan seperti menghubungkan para penggunanya dengan media sosial lain, menghubungkan link suatu berita atau informasi dengan database luar, sehingga para user Facebook bisa membagi atau menarik berbagai informasi dari dan ke Facebook dengan bebas.