Sebenarnya konser “GIGI Sweet Seventeen” bukan untuk bermegah-megahan dengan nama besar GIGI yang sudah belasan tahun malang melintang bertahan di dunia musik Indonesia. Armand cs menganggap konser tunggal ini, yang sebenarnya bukan konser tunggal karena begitu banyak musisi yang ikut terlibat, adalah sebagai bentuk syukur GIGI untuk semua apreasi banyak pihak terhadap karya mereka. Dengan memasangkan titel “konser” di acara peringatan ulang tahun ini, GIGI nggak main-main dengan menggandeng konduktor handal, yaitu Addie MS, Erwin Gutawa, Andy Rianto, dan Tohpati. Selain sentuhan konser, “GIGI Sweet Seventeen” juga diberi warna lain dengan kehadiran Agnes Monica, Pasha Ungu, Ari Lasso, Iwa K, DJ Riri, serta bereuni dengan mantan anggota GIGI yang kini sudah melanjuutkan karier bermusik mereka di tempat lain, yaitu Baron, Ronald, Budy, dan Opet.
Lalu, bagaimana menyatukan empat konduktor dengan gaya musikal yang berbeda-beda? GIGI menganggap ini bukan masalah, malahan suatu tantangan yang menyenangkan, karena nggak sah rasanya bila hanya mengajak salah satu dari mereka untuk membuat konser yang bagus. “Nggak akan asyik banget kalau sudah ada Addie MS, Tohpati, Andi, dan Erwin, tapi nggak diadu dalam satu panggung. Pemilihan siapa yang menggarap lagu yang mana sudah disesuaikan dengan gaya masing-masing konduktor. Bagaimana jadinya, ya lihat saja tanggal 26 Mei nanti,” ujar Thomas.
Advertisement
“GIGI Sweet Seventeen” ini akan dilangsungkan pada tanggal 26 Mei 2011 mendatang dengan memilih Istora Senayan sebagai venue. Kenapa konser nggak digelar bersamaan dengan ulang tahun GIGI yang jatuh pada 22 Maret lalu? “Karena ternyata Istora Senayan banyak sekali yang mau pakai, jadi kami baru mendapat kesempatan konser di sana pada tanggal 26 Mei,” jelas Armand sederhana tentang pemilihan tanggal acara. Konsep konser nggak banyak dibocorkan dari mulut keempat personil GIGI, karena mereka ingin memberi kejutan. “Panggung sudah kami buat desainnya, begitu juga repertoarnya. Kami berharap konser ‘Gigi Sweet Seventeen' ini memperkaya referensi pergelaran musik di Indonesia. Syukur jika bisa mengilhami dan mendorong band-band yang lain untuk membuat hal yang lebih baik,” harap Budjana, Armand, Hendy, dan Thomas serempak.