Peraturan itu dibuat oleh Federal Aviation Administration (FAA) sebagai lembaga yang mengatur regulasi penerbangan sipil di Amerika Serikat. Alasan resmi kenapa peraturan tersebut diberlakukan adalah untuk memastikan bahwa semua penumpang mendengarkan dengan seksama instruksi yang diberikan oleh para awak kabin, sehingga memperkecil kemungkinan tidak tahu arah keluar saat terjadi situasi gawat darurat, serta untuk meniadakan kemungkinan adanya gangguan sinyal dari peralatan apapun selama penerbangan.
Larangan itu berarti bukan hanya tidak menggunakan, tapi benar-benar mematikan peralatan elektronik. Dan, untuk membuktikan bahwa peringatan itu bukan basa-basi, setiap pelanggaran di dalam pesawat yang berkaitan dengan penggunaan peralatan eletronik akan sangat dipublikasikan ke media massa untuk memberi efek jera, seperti yang dialami oleh aktor “Transformers”, Josh Duhamel, yang benar-benar diturunkan dari pesawat karena melanjutkan menggunakan Blackberry, padahal sudah dilarang
Advertisement
Sebenarnya apakah seringkih itu pesawat secanggih apapun terhadap gangguan sinyal? Menurut Insinyur Sistem Kabin Boeing, Dave Carson, masih ada pemakluman bila terjadi sesuatu di penerbangan saat pesawat terbang rendah, namun larangan resmi untuk semua peralatan elektronik tetap diberlakukan walaupun pesawat menjelajah di bawah 10.000 kaki, apalagi saat lepas landas dan mendarat, karena masalah keamanan penumpang menjadi prioritas nomor satu yang harus selalu diutamakan.
Kelonggaran pernah diberikan oleh American Airlines yang memperbolehkan para penumpang mereka menggunakan ponsel sesaat setelah mendarat dan saat mengantri untuk masuk ke airport, namun itu tidak berlangsung lama dan larangan terhadap ponsel kembali diperketat.
Lain dengan maskapai asli Amerika tersebut, Singapore Airlines berencana untuk memberi opsi kepada para penumpangnya agar tetap bisa berkomunikasi di ketinggian 35.000 kaki, sementara Emirates Airlines yang bermarkas di Dubai, telah sudah lebih dulu memperbolehkan penggunaan ponsel sejak Maret 2008.
Apakah Amerika juga akan mengikutinya? Tampaknya tidak, karena juru bicara American Airlines langsung menegaskan bahwa tidak ada tawar menawar untuk penggunaan ponsel selama penerbangan. “Pelanggan kami juga tidak menginginkan adanya percakapan telepon selama penerbangan,” tegas Tim Smith, juru bicara America Airlines.
Nah, ada yang sedikit aneh di sini. Sementara FAA sangat peduli dengan efek ponsel terhadap keselamatan, Federal Communications Commission (FCC) sebagai institusi independen yang mengurusi masalah telekomunikasi dan broadband, malah lebih menitikberatkan fokus mereka di infrastruktur di daratan. Yah, paling tidak di Negeri Adi Daya tersebut keselamatan transportasi dan telekomunikasi benar-benar diperhatikan, tidak seperti di Nusantara dimana masalah keselamatan transportasi, khususnya penerbangan, masih samar-samar.