Advertisement
Next
Albania
Belum lama, daerah Balkan dianggap sebagai tujuan wisata hanya untuk para ‘pemberani’ dan petualang. Sejak para backpackers mulai berdatangan ke Albania sekitar tahun 90an, banyak bisik-bisik tentang pantai yang biru jernih, makanan enak, situs bersejarah, nightlife, petualangan yang terjangkau dan perjalanan tanpa rencana lengkap dengan penduduk lokal nan ramah. Albania sukses meresmikan dirinya menjadi ‘A New Mediterranean Love’ melalui dinas pariwisatanya.
Advertisement
Next
Brazil
Terkenal dengan samba, sepakbola dan pemandangan indah, Brazil juga nggak lepas dari perayaan dan having fun. Tapi, Brazil punya banyak tawaran menarik untuk 2011. Berhasil menjadi tuan rumah FIFA World Cup 2014 dan Olimpiade Musim Panas 2016 di Rio de Janeiro, Brazil punya banyak proyek baru, terutama untuk infrastruktur (ada gosip membangun jalur kereta cepat yang akan menghubungkan Rio dan Sao Paulo). Para turis pun bisa menikmati banyak tambahan hotel baru, dan low-cost airline yang bersaing dengan harga terendah, sehingga akan membuat wisata keliling negara ini menjadi lebih terjangkau.
Advertisement
Next
Cape Verde
Walaupun nyaris nggak terlihat, tapi negara kepulauan ini banyak dilirik para wisatawan Eropa. Sehingga membawa banyak perubahan besar pada Cape Verde. Apa yang membuat para turis berdatangan? The answer turned out to be quite a lot. Pegunungan tinggi yang hijau, gunung berapi yang menjulang ke awan, olahraga air kelas dunia, dan juga banyak festival menarik – tapi matahari Cape Verde yang jadi jawaranya. Sinar matahari yang tidak ada habisnya dan pasir pantai yang halus dan hangat membuat kepulauan ini mendapat julukan ‘New Canary Islands’.
Next
Panama
Krisis ekonomi yang melanda dunia membuat Panama punya alasan untuk menata ulang. Untuk para pendatang, bisa menikmati festival lokal, trekking ke hutan dan menginap di pondok berlantai pasir di Comarca de Kuna Yala. Sebagian besar negara ini masih belum terjamah, sehingga petualangan dijamin dapat dinikmati dengan mudah. Tahun 2011 Panama City akan semakin hijau, dengan dibukanya BioMuseo, sebuah tempat untuk menikmati keragaman ekologi yang didesain oleh Frank Gehry. Cinta Costera (Coastal Belt) yang menciptakan garis hijau sepanjang Panama City yang berujung di Casco Viejo, daerah historis yang ditata-ulang. Sama seperti di penjuru dunia, perubahan iklim dan perusakan habitat pun terjadi di sini. Darién Gap, yang bisa dibilang salah satu tempat yang tidak terjamah di dunia, belum memiliki jalan. Banyak pulau kecil yang masih tanpa nama atau penghuni.
Advertisement
Next
Bulgaria
Bulgaria semakin diperhatikan dunia dan karenanya menjadi percaya diri. Setelah dipandang sebelah mata dibandingkan tetangga-tetangganya di Eropa Timur yang lebih menonjol, bisa dibilang Bulgaria sedang menikmati ‘momen’-nya. Ski slopes yang masih menjadi tujuan bagi yang ingin menikmati salju dengan bujet lebih murah (dibanding Swiss), pantai Laut Hitam yang masih bersih, sepi dan terjaga, serta industri wine yang mulai berkembang.
Next
Vanuatu
Untuk yang mencari pengalaman otentik, Vanuatu tidak mudah untuk dikalahkan. Dari pegunungan tinggi dan air terjun yang cantik sampai pedesaan yang terpencil, danau yang luas sampai hutan tropis, there’s so much on offer, far from the crowds. Jangan mengharap resort mewah serta nightlife yang seru; karena yang tersedia adalah guest house kecil di desa tradisional yang sepi, it’s tailor-made for ecotourists. Dengan 83 pulau kecil, banyak pilihan yang bisa dinikmati. Island hopping is a must.
Advertisement
Next
Italia
Italia merupakan salah satu tempat paling indah yang harus dikunjungi di dunia. Makanan yang enak, matahari bersinar cerah, pemandangan serta kota yang indah, dan banyak tempat wisata yang patut dilihat. Ada sekitar 44 situs bersejarah di seluruh Italia yang membuat negara ini selalu ramai didatangi wisatawan. Yang unik dari Italia, penduduknya sangat membela kota atau daerah masing-masing dibanding negaranya. Sehingga menelusuri Italia sampai ke pelosok daerah bisa menjadi kenikmatan dan petualangan sendiri.
Next
Tanzania
Serengeti, Ngorongoro, Kilimanjaro, Zanzibar, nama-nama eksotis yang semuanya ada di Tanzania. Mau lihat gajah di Ruaha, singa memanjat pohon di sekitar danau Manyara, perlindungan simpanse di Gombe dan Mahale. Atau menikmati sunset di Rufiji River, yang menjadi habitat kuda nil serta buaya. Negara ini seperti mewakili kehidupan liar Afrika Timur – termasuk yang langka seperti red colobus monkey, black rhino, hawksbill and leatherback turtles and Pemba flying foxes. So you think you’ve seen it all? We’re betting Tanzania still has a surprise or two for you. Safari!
Advertisement
Next
Syria
Tempat dimana para turis bisa merasakan nikmatnya dilayani bak raja, tinggal di istana Ottoman yang dijadikan hotel dan menyisip cappuccino setelah berbelanja di souq tradisional. Tapi di tengah hawa moderen di pelosok negeri, masih ada yang tetap asli tak terjamah di Syria. Di sebelah timur, suku Bedouin masih menggembalakan domba mereka dan menerima turis di dalam tenda dari bulu kambing untuk menikmati teh. Kota Tua Aleppo dan Damaskus masih menjadi misteri yang tidak terpecahkan dengan peta, dan pinggiran kota menjadi musium terbuka, dengan sisa-sisa reruntuhan masa lampau yang bertebaran. With hospitality still a national obsession, the attitude to visitors hasn’t changed either.
Next
Jepang
Masih menyandang reputasi sebagai tujuan wisata yang mahal dimana bahasa menjadi kendala. Tapi Jepang pun ternyata punya pilihan yang terjangkau serta user-friendly. Beli Japan Rail Pass, yang bisa memberikan akses tanpa batas untuk menggunakan transportasi kereta ala Jepang. Walaupun Tokyo gagal menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2016, tapi penggunaan marka jalan menggunakan bahasa Inggris sudah banyak terlihat di seluruh negeri. Jadi, kalau Jepang sudah lama bertengger di wish list kamu, pastikan tahun ini kamu bisa melihat tempat kelahiran sushi, sake dan sumo.