Fimela.com, Jakarta Isu LGBT masih amatlah tabu dibahas di Korea Selatan. Bahkan, tak ada satu pun artis Negeri Gingseng yang mengaku telah mengalami penyimpangan seksualitas. Namun, gebrakan baru dilakukan Marshall Bang yang secara terang-terangan mengaku sebagai homoseksual.
Dibesarkan di lingkungan gereja membuat Marshall paham bahwa homoseksual adalah dosa. Namun, ia tak melulu bisa menutupi jati dirinya yang memang menyukai sesama jenis.
Advertisement
BACA JUGA
"Tidak ada hukum anti-gay. Tapi jika kamu terbuka, ada kemungkinan besar kamu akan dipecat dari pekerjaan atau diganggu. Pada dasarnya, hal itu tidak dilihat sebagai sesuatu yang positif, pastinya," ujar Marshall Bang.
Diakui Marshall dirinya tak pernah memadu kasih dengan seorang wanita sejak di bangku sekolah. Hal itu dikarenakan dirinya masih sangat takut untuk mengakui sebagai gay.
"Saya tidak pernah berpacaran di SMP atau SMA atau universitas. Karena menjadi gay itu buruk, itu adalah dosa dan saya menyembunyikan semua itu. Sangat sulit untuk tidak mengalami semua hal yang temanmu alami," tutur Marshall.
"Aku bahkan tidak bisa mengucapkan kata 'gay' pada saat itu karena aku sangat takut," tambah Marshall Bang.
Advertisement
Tuangkan lewat lagu
Marshall pun mengungkapkan perasaannya dalam sebuah lagu bertajuk Home. Adapun makna dari lagu ini sangat mendalam untuk Marshall, di mana ia bisa menemukan 'rumah' bukan sebatas ruang, tapi juga sosok hingga keadaan yang menerima.
"(Laguku) Home adalah tentang menemukan keluargamu, menemukan tempat yang kamu sebut rumah. Bagiku, itu adalah menemukan label rekaman, Feel Ghood Music, di mana mereka menerimaku dan menerima musikku," akunya.
"Aku pikir, ini menarik. Karena di sana mereka tidak pernah memiliki orang gay yang terbuka. Bisakah kamu membayangkan jika kita semua terlihat sama?" jelas Marshall.
Perbedaan menyatukan
Marshall meyakini, perbedaan justru akan membuat orang-orang menyatu. Oleh karenanya, ia pun mengajak masyarakat agar tidak mengasingkan kaum LGBT dari lingkungan.
"Semua keunikan itu membuat kita berbeda, entah warna kulitmu, cara bicaramu, cara berpakaianmu atau cara berpikirmu atau hal-hal yang kamu sukai. Aku pikir itu sesuatu yang harus dirayakan," tutup Marshall Bang mengakhiri.