Adegan dimulai dari kabin mobil sebuah taksi di malam hari, sang supir taksi (Rio Dewanto) mulai kesal menerima telepon dari ponselnya yang bertuliskan “Ayu”, istrinya yang sudah menanyakannya kapan pulang. Nggak berapa lama, di pinggir jalan terlihat seorang gadis (Atiqah Hasiholan) yang minta diantarkan ke Bintaro. Walaupun sebenarnya daerah tersebut nggak sejalan dengan arah pulang supir taksi, namun ada sesuatu yang menggerakkannya untuk mau juga mengantarkan gadis tersebut pulang. Dalam perjalanan, supir taksi dan gadis tersebut sempat bertukar cerita, salah satunya adalah si gadis terlambat pulang padahal sudah ditunggu oleh bapaknya di rumah. Di ujung cerita, supir taksi sudah sampai mengantarkan gadis tersebut sampai ke rumah, namun ia mendapatkan “kejutan” yang membuatnya shock sekaligus tersentuh.
Karakter dalam film ini memang hanya ada tiga orang, Rio Dewanto, Atiqah Hasiholan, dan tokoh senior dunia teater, Zubir Mustaqim. Pemilihan Rio memerankan tokoh supir taksi memang sempat dipertanyakan, karena kamu tahu sendiri, laki-laki berusia 23 tahun ini berpostur tegap dan dikaruniai penampilan fisik yang jauh di atas rata-rata normalnya seorang supir taksi. Namun, hiraukan sejenak siapa yang memerankan siapa, karena terlepas dari itu, film arahan Andri Cung dan Edward Gunawan ini telah memenangkan penghargaan di ajang Asian Short Film Awards, sebuah kompetisi khusus film pendek yang berlangsung di Singapura pada 5 Juni 2011 lalu.
Sebagai sutradara, baik Andri maupun Edward, benar-benar nggak menyangka kemenangan mereka di ajang tersebut, karena peralatan teknis dan dana yang mereka gunakan untuk pembuatan film ini sangat minim. Untunglah, pengalaman Andri sebagai fashion photografer dan asisten sutradara, serta kemampuan Edward di bidang penyutradaraan, membuat scene yang dilakukan di malam hari dengan perlengkapan lighting yang seadanya, nggak membuat adegan di film ini susah untuk diikuti. Kebahagiaan lain dari atas kemenangan film “Payung Merah” adalah: dari 20 finalis besar yang dipilih oleh panitia ScreenSingapore, film ini dipilih langsung oleh sutradara Hollywod ternama, Oliver Stone, untuk menjadi pemenang. Tampaknya, genre drama thriller supranatural khas Indonesia, mampu memikat sineas dunia.
Advertisement