Sukses

Entertainment

Standing Ovation for "Matah Ati"

Pentas ini dikemas dalam tradisi Istana Mangkunegaran yang kental dalam bentuk tarian dan tembang Jawa klasik. Mengingat ini adalalah karya seni klasik, dibutuhkan observasi dan persiapan yang matang agar kelengkapan properti bisa menguatkan cerita dan aktual sesuai dengan masanya. Bandoro Raden Ayu (BRAy) Atilah Soeryadjaya selaku pencetus ide, pengonsep, penulis naskah, dan sutradara untuk “Matah Ati” ini, melakukan berbagai riset untuk mendesain kostum penari. Berbagai referensi kostum Jawa kuno abad 18 diperolehnya dari perpustakaan Istana Mangkunegaran, namun tetap diberikan sentuhan warna dan seni kontemporer bergaya modern. Jay Subiakto yang berperan sebagai penata artistik, menggunakan panggung yang terbuat dari bahan metal dengan kemiringan 15 derajat dan dilengkapi dengan electronic trap door, agar penari bisa terlihat jelas dari berbagai sudut, bahkan untuk penonton yang duduk di deretan paling depan. Belum lagi, permainan cahaya dan efek yang menghadirkan suasana magis sekaligus menampilkan keindahan kostum penari. Dukungan teknologi dan tata lampu yang canggih sarat masa kini, nggak merusak pakem tradisi tarian Jawa. Pengalaman spektakuler seperti ini harus kamu saksikan sendiri di Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 13-16 Mei 2011 ini, setelah sudah berhasil meraih standing ovation saat digelar di Teater Esplanade, Singapura, pada Oktober 2010 lalu.